TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Kekeringan kembali menghantui wilayah Kabupaten Klaten, terutama di daerah-daerah lereng Gunung Merapi.
Setiap tahun, masyarakat di kawasan ini harus menghadapi keterbatasan air bersih.
Namun tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menyiapkan sejumlah langkah konkret demi mengurangi dampaknya.
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menyatakan bahwa pihaknya akan melibatkan berbagai pihak, termasuk BUMD dan perusahaan swasta, untuk mengatasi masalah air bersih yang terus berulang ini.
“Kalau untuk yang di atas (wilayah lereng Gunung Merapi) Insyaallah kita akan kerja sama dengan BUMD,” ujar Hamenang, Minggu (3/8/2025).
“Kita juga akan memohon CSR-nya dengan beberapa perusahaan (lain), agar kemudian bisa ada air di atas," lanjutnya.
Salah satu upaya yang telah diajukan adalah kerja sama pemanfaatan sumber air di Umbul Bebeng, Kabupaten Sleman.
Menurut Hamenang, proposal telah disiapkan untuk diajukan ke Tirta Investama maupun Bank Jateng.
“Nah, untuk yang lain-lainnya polanya nanti seperti itu. Karena itu teman-teman OPD juga kita bikin perencanaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pembiayaan akan didorong melalui kombinasi dana APBD dan CSR perusahaan.
Meski upaya terus dilakukan, kendala biaya menjadi tantangan tersendiri.
“Ya memang biayanya cukup besar ketika mau membuat sumur dan itu juga tidak mudah. Beberapa kali sudah mencoba membuat sumur tidak berhasil,” ungkapnya.
Alternatif yang tengah dikaji adalah menarik air dari bawah, namun langkah ini juga memerlukan dana besar.
Baca juga: Desa Sukorejo Jadi Titik Awal Program Spesialis Keliling di Klaten
“Untuk itu kemudian harus ada gotong-royong antara APBD dengan pihak ketiga,” sambung Hamenang.
Bupati juga menyinggung soal komitmen perusahaan dalam program CSR.