TRIBUNTRENDS.COM - Dalam dunia pendidikan Indonesia, nama Ki Hajar Dewantara tak hanya dikenang sebagai pelopor, tetapi juga sebagai pemikir besar yang meletakkan dasar filosofis pendidikan nasional.
Salah satu konsep utama yang diwariskan oleh beliau adalah “Pendidikan yang Memerdekakan dan Berpihak pada Peserta Didik”, yang hingga kini terus relevan dalam menjawab tantangan pendidikan di era modern.
Konsep ini menjadi bagian penting dalam materi yang dipelajari oleh para peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahap 2 tahun 2025, khususnya dalam Modul Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN).
Materi tersebut dapat diakses oleh guru peserta melalui platform pembelajaran mandiri di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
PPG sendiri merupakan pendidikan tinggi yang dirancang bagi calon guru atau guru yang telah mengajar, agar mendapatkan sertifikat pendidik sebagai bagian dari peningkatan kualitas dan profesionalisme tenaga pendidik di Indonesia.
Simak kunci jawaban latihan pemahaman dan cerita reflektif modul FPPN topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran KHD materi Pendidikan yang Memerdekakan dan Berpihak pada Peserta Didik.
Baca juga: Sebutkan Unsur-unsur Penting dalam Pendidikan Anak Menurut Nyai Ahmad Dahlan? Modul FPPN Topik 1 PPG
Latihan Pemahaman
1. Apa pengertian 'manusia merdeka' menurut Ki Hadjar Dewantara?
- Manusia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain, baik manfaat lahir maupun batin.
- Manusia yang berpendirian teguh dan memiliki prinsip, serta tidak mudah dipengaruhi orang lain.
- Manusia yang mandiri dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
- Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan dan kehendak sendiri balk lahir maupun batin; tidak tergantung pada orang lain.
- Manusia yang mampu membuat keputusan untuk diri sendiri dan orang lain yang ada dalam lingkungan pengaruhnya.
Kunci Jawaban: Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan dan kehendak sendiri baik lahir maupun batin; tidak tergantung pada orang lain.
2. Apa peran pendidik menurut Ki Hadjar Dewantara?
- Melakukan transfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kepada peserta didik.
- Memberikan arahan kepada peserta didik agar tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.
- Menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak.
- Mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak agar sukses di masa depan.
- Membantu anak menemukan potensi dirinya sendiri.
Kunci Jawaban: Menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak.
3. Apa peran guru dalam sistem 'among ' yang diterapkan di perguruan Taman Siswa?
- Guru menjadi pengawas siswa yang belajar secara mandiri sesuai jadwal yang telah disepakati bersama.
- Guru berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang menyediakan tuntunan, kepedulian dan kasih sayang.
- Guru memberikan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa.
- Guru memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa untuk dapat belajar secara mandiri.
Kunci Jawaban: Guru berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang menyediakan tuntunan, kepedulian dan kasih sayang.
Baca juga: Jawaban: Mengapa Pendidikan Nilai Menjadi Aspek Penting Sistem Pendidikan Saat Ini?
4. Siapakah tokoh-tokoh pendidikan internasional yang mempengaruhi pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan?
- Friederich Froebel dan Maria Montessori
- Douwess Dekker dan Maria Montessori
- Rabindranath Tagore dan Douwes Dekker
- KH Ahmad Dahlan dan Friederich Froebel
- KH Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan
Kunci Jawaban: Friederich Froebel dan Maria Montessori
Cerita Reflektif
Setelah membaca naskah dan melihat video di atas, tuliskan minimal 3 pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, peran guru, serta prinsip pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
Kunci Jawaban:
1. Tujuan Pendidikan: Memerdekakan dan Menuntun Kodrat Anak
Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Konsep ini menekankan bahwa pendidikan harus berpihak pada anak dan memungkinkan mereka tumbuh sesuai dengan kodrat alaminya tanpa paksaan.
2. Peran Guru: Menjadi Penuntun, Pendidik, dan Teladan
Guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu, melainkan sebagai penuntun yang bertugas untuk mengarahkan dan membimbing.
Guru harus berada di depan untuk menjadi teladan (Ing Ngarsa Sung Tulada), di tengah untuk membangun semangat dan ide (Ing Madya Mangun Karsa), dan di belakang untuk memberikan dorongan (Tut Wuri Handayani).
3. Prinsip Pembelajaran: Berpihak pada Peserta Didik
Pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan potensi unik dari setiap anak.
Guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menuntut.
Pembelajaran harus relevan dengan konteks sosial dan budaya anak (kodrat alam) serta perkembangan zaman (kodrat zaman).
Baca juga: JAWABAN: Apa Yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Ada Panduan Untuk Berperilaku Bagi Profesi Tertentu?
Kunci Jawaban Alternatif:
Pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, peran guru serta prinsip pembelajaran yang berpihak pada peserta didik yaitu:
Pendidikan dibentuk berdasarkan keinginan dan potensi masing-masing siswa.
Peran guru dan orang tua selanjutnya adalah memberikan dukungan dan tuntutan.
Peserta didik harus diberikan kebebasan dan kemerdekaan untuk berkembang disesuaikan dengan bakat dan minat mereka.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Kunci Jawaban Alternatif:
1. Tujuan Pendidikan: Menuntun Kodrat Anak ke Kebahagiaan dan Keselamatan
Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa pendidikan bertujuan menuntun potensi atau kodrat anak supaya dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan tertinggi—baik sebagai individu maupun anggota masyarakat
2. Peran Guru: Pamong, Teladan, dan Pendorong (Ing Ngarsa, Ing Madya, Tut Wuri)
Guru bukan otoritas, melainkan pembimbing (pamong) yang bertugas memberikan teladan ketika di depan, membangun semangat di tengah, dan dorongan di belakang agar siswa lebih mandiri dan kreatif
3. Prinsip Pembelajaran: Berpusat pada Anak dan Menyesuaikan Kodrat Alam dan Zaman
Pembelajaran harus student‑centered, memperhatikan minat, bakat, kodrat alam serta konteks zaman.
Ciptakan suasana merdeka belajar yang aman dan menyenangkan, sehingga siswa bebas bereksplorasi sesuai keunikan mereka
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif modul FPPN topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran KHD materi Pendidikan yang Memerdekakan dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 tahap 2 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
- Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru dapat memodifikasi.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com)