Kunci Jawaban

Sebagai Guru, Apa yang Akan Anda Lakukan untuk Mengatasi Hal Ini? Kunci Jawaban UTBK UKPPPG 2025

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNCI JAWABAN - Berikut ini kunci jawaban UTBK UKPPPG 2025 dengan soal Sebagai Guru, Apa yang Akan Anda Lakukan untuk Mengatasi Hal Ini?

Berikut ini kunci jawaban UTBK UKPPPG 2025 dengan soal Sebagai Guru, Apa yang Akan Anda Lakukan untuk Mengatasi Hal Ini? 

TRIBUNTRENDS.COM - Bagi Anda, para calon guru yang sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG), Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) merupakan salah satu gerbang penting yang harus dilewati.

Untuk memastikan Anda melangkah maju dengan persiapan terbaik, kami hadirkan solusi praktis: kumpulan latihan soal Try Out UKPPPG 2025 lengkap dengan kunci jawabannya!

Mempelajari dan rutin mengerjakan soal-soal latihan ini adalah strategi yang sangat efektif.

Baca juga: Ibu Sari Ingin Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman, Kunci Jawaban UTBK UKPPPG 2025

Dengan demikian, Anda tidak hanya akan memperdalam pengetahuan yang relevan, tetapi juga meningkatkan kemampuan dalam menjawab berbagai jenis pertanyaan yang mungkin muncul.

Harapannya, dengan persiapan yang maksimal, hasil yang Anda peroleh pada ujian UKPPPG sesungguhnya nanti akan sangat memuaskan.

Manfaatkan kesempatan ini untuk mengukur pemahaman Anda, mengidentifikasi area yang perlu diperkuat, dan membangun kepercayaan diri. 

Soal-soal yang disediakan mencakup materi PCK (Pedagogic Content Knowledge) dan SJT (Situational Judgment Test), yang menjadi bagian dari seleksi UTBK PPG Guru Tertentu Tahap 1.

Materi latihan ini disusun secara sistematis agar memudahkan peserta dalam memahami konsep dan strategi menjawab soal yang akan diujikan.

1. Dalam sebuah kelas, terdapat dua siswa yang berasal dari luar daerah dan memiliki ciri fisik serta logat bicara yang berbeda. Ketika Anda memberikan tugas kelompok, teman-teman mereka enggan satu kelompok dengan mereka. Sebagai guru, apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal ini?

A. Mengintegrasikan mereka ke dalam kelompok sambil menekankan bahwa penolakan terhadap teman akan dikenai konsekuensi.
B. Menugaskan mereka dalam kelompok dan mewajibkan semua anggota kelompok untuk menghargai teman sekelompoknya.
C. Memfasilitasi terjadinya dialog antar siswa dengan dasar saling menghormati dan menghargai perbedaan.
D. Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pentingnya menghargai keberagaman serta memastikan kedua anak tersebut mendapat tempat di dalam kelompok.
Jawaban: D

Baca juga: Dalam Merancang Pembelajaran dengan USD, Anda Diminta Untuk? JAWABAN Soal Try Out Modul 1 PPG 2025

2. Pengelolaan kelas yang efektif menjadi salah satu kunci keberhasilan pembelajaran. Saat ini, Anda menghadapi tantangan di kelas Anda karena beberapa siswa sering datang terlambat meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasinya. Tindakan yang Anda pilih untuk mengatasi masalah keterlamabatan ini adalah...

A. Meminta perwakilan kelas untuk memimpin teman-temannya agar disiplin dan tidak terlambat.
B. Guru memberikan arahan dan motivasi agar siswa sadar pentingnya hadir tepat waktu.
C. Membuat peraturan bersama dengan siswa yang disepakati bersama dan menempelnya di papan pengumuman.
D. Memberikan teguran atau sanksi yang mendidik kepada siswa yang masih terlambat.
Jawaban: C

3. Rina adalah seorang siswa yang belakangan ini sering melanggar aturan sekolah, seperti bolos dan berbicara kasar kepada teman-temannya. Guru mengetahui bahwa di rumah, Rina jarang mendapat perhatian dari orang tuanya, yang lebih sering memberikan uang saku besar dan membiarkan dia bermain tanpa batas.
Sebagai buru, Anda ingin membantu Rina agar bisa memahami konsekuensi dari perbuatannya dan kembali fokus dalam belajar. Apa tindakan yang paling tepat yang harus Anda ambil?

Informasi penting disajikan secara kronologis

A. Mengajak Rina berbicara secara personal untuk mengetahui penyebab perilaku tersebut dan mendiskusikan solusinya.
B. Memanggil orang tua Rina ke sekolah dan membantu mereka memahami pentingnya memberikan perhatian dan arahan yang tepat kepada anaknya.
C. Memberikan kesempatan pada Rina untuk terlibat dalam proyek kelas yang mengajarkan tanggung jawab dan kerja sama.
D. Mengembangkan program konseling di sekolah untuk membantu siswa-siswa seperti Rina yang mengalami masalah di rumah.
Jawaban: B

4. Seorang siswa menunjukkan perilaku nakal dan seringkali melakukan pelanggaran tata tertib di sekolah. Hal ini disebabkan karena siswa salah mendapatkan pengasuhan dan kurang perhatian dari orang tua. Orang tua memanjakan mereka dengan uang saku berlebihan dan kebebasan dalam pergaulan sehari-hari. Sebagai guru, apa yang Anda lakukan?

A. Mempertemukan siswa dengan orang tuanya agar menyadari kesalahannya selama ini dan mendiskusikan perihal kenakalan anak.
B. Memerankan diri sebagai teman terdekat siswa agar lebih mudah membantu memecahkan masalah siswa.
C. Memberikan pengertian kepada wali murid untuk lebih perhatian dan tidak memanjakannya.
D. Perilaku siswa sebagai bagian perkembangannya, yang diyakini akan dapat diselesaikan keluarga siswa yang bersangkutan.
Jawaban: C

5. Teori ini menjelaskan bahwa kecerdasan seseorang berkembang sesuai tahap pertumbuhan anak. Misalnya, pada usia 0-2 tahun, anak sudah bisa mengenal dunia sekitar melalui gerakan dan inderanya. Sementara itu, di usia 12 tahun ke atas, anak sudah memiliki kemampuan berpikir logis dan abstrak. Teori ini dikemukakan oleh...

A. Maslow
B. Vygotsky
C. Piaget
D. Ausubel
Jawaban: C

6. Ibu Sari, seorang guru kelas 5 SD, mengamati Dika, salah satu siswanya, sering menunjukkan ledakan emosi saat frustrasi menghadapi tugas matematika yang sulit. Dika akan merobek lembar kerjanya, menangis, atau bahkan memukul meja. Perilaku ini seringkali membuat teman-temannya terkejut dan mengganggu konsentrasi kelas. Ibu Sari menyadari bahwa Dika berada dalam tahap perkembangan di mana ia masih belajar mengelola emosinya yang kompleks, dan tekanan akademik menjadi pemicu utamanya. Ibu Sari ingin menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi Dika, sekaligus membantunya mengembangkan keterampilan regulasi emosi.

Sebagai guru yang menerapkan metode pembelajaran berpusat pada peserta didik dan memahami teori perkembangan emosional, strategi pengelolaan perilaku Dika yang paling efektif yang harus dilakukan Ibu Sari adalah...

A. Langsung memberikan hukuman setiap kali Dika menunjukkan perilaku tersebut agar ia jera dan tidak mengulanginya lagi di depan teman-temannya.
B. Mengabaikan perilaku Dika, dengan harapan ia akan berhenti sendiri ketika tidak ada yang memperhatikan, karena perhatian justru bisa memperburuk.
C. Menerapkan teknik "time-out" di sudut kelas setiap kali Dika marah, kemudian mengajaknya berdiskusi tentang perasaan yang ia alami dan mencari solusi alternatif untuk menghadapi frustrasi.
D. Memindahkan Dika ke kelas yang lebih rendah atau meminta orang tuanya untuk segera membawa Dika ke psikolog anak karena perilakunya di luar kemampuan sekolah.

Kunci Jawaban: C

7. Pak Anton mengajar di kelas 4 SD yang memiliki keragaman latar belakang siswa, baik dari segi kemampuan akademik maupun minat belajar. Ada beberapa siswa yang sangat cepat memahami materi dan cenderung bosan jika pembelajaran terlalu lambat. Di sisi lain, ada sekelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman bacaan dan seringkali kehilangan fokus di tengah pelajaran. Pak Anton ingin merancang pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada siswa tetapi juga efektif dalam mengelola perbedaan karakteristik ini agar semua siswa merasa nyaman dan termotivasi.

Berdasarkan deskripsi karakteristik peserta didik di atas, pendekatan pembelajaran yang paling tepat dan berpusat pada peserta didik yang harus diterapkan Pak Anton untuk mengelola perbedaan tersebut adalah...

A. Memberikan tugas yang sama kepada semua siswa dengan tingkat kesulitan yang tinggi agar siswa yang cepat tertantang dan siswa yang lambat berusaha lebih keras.
B. Memfokuskan diri pada siswa yang cepat agar mereka dapat meraih prestasi tertinggi, sementara siswa yang lambat diberikan tugas yang minimal.
C. Menggunakan metode pembelajaran berdiferensiasi, seperti menyediakan materi bacaan dengan level berbeda, memberikan pilihan aktivitas yang sesuai minat, dan membentuk kelompok belajar berdasarkan kebutuhan.
D. Mengatur ulang tempat duduk siswa berdasarkan tingkat kecerdasan mereka, agar siswa pandai dapat saling membantu dan siswa yang lambat dapat fokus pada pelajaran.

Kunci Jawaban: C

8. Bu Ani adalah guru kelas 4 SD yang mengamati bahwa banyak siswa kesulitan memahami materi tentang "Jenis-jenis Pekerjaan" karena mereka hanya mengenal pekerjaan yang ada di sekitar rumah mereka. Bu Ani ingin memperluas wawasan siswa dan membuat pembelajaran lebih relevan dengan kehidupan mereka, sekaligus melibatkan mereka secara aktif dalam prosesnya.

Untuk membuat desain pembelajaran yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik pada materi "Jenis-jenis Pekerjaan", strategi yang paling tepat diterapkan Bu Ani adalah...

A. Memberikan daftar panjang pekerjaan dari buku dan meminta siswa menghafalkannya.
B. Mengadakan kunjungan ke berbagai tempat kerja di sekitar sekolah (misalnya, pasar, bengkel, kantor desa), memfasilitasi sesi wawancara singkat dengan para pekerja, dan meminta siswa membuat proyek presentasi tentang pekerjaan impian mereka yang terinspirasi dari kunjungan.
C. Meminta orang tua untuk menjelaskan pekerjaan mereka kepada anak-anak di rumah.
D. Hanya menunjukkan gambar-gambar pekerjaan dari buku yang tidak memiliki relevansi dengan lingkungan siswa.

Kunci Jawaban: B

Baca juga: Kunci Jawaban Try Out PPG 2025, Pak Denny Sebaiknya Menerapkan Pendekatan & Metode Pembelajaran yang

9. Di sebuah kelas 3 SD yang diasuh oleh Pak Rudi, terjadi insiden di mana dua siswa, Rio dan Aldo, terlibat perselisihan fisik kecil karena memperebutkan pensil warna. Rio merasa Aldo mengambil pensilnya tanpa izin, sementara Aldo bersikeras bahwa ia hanya meminjamnya. Kedua anak menunjukkan kemarahan dan tidak mau mengalah. Situasi ini mengganggu pelajaran dan membuat suasana kelas menjadi tegang. Pak Rudi ingin menyelesaikan konflik ini dengan cara yang mendidik dan berpihak pada anak, sehingga perilaku serupa dapat diminimalkan di masa depan.

Untuk menanggulangi perilaku sulit berupa konflik antar peserta didik ini, Pak Rudi, sebagai guru yang mengedepankan pendidikan yang berpihak pada anak dan ingin menjaga lingkungan yang aman, seharusnya...

A. Segera menghukum keduanya dengan menyuruh berdiri di depan kelas agar menjadi contoh bagi siswa lain untuk tidak bertengkar.
B. Melerai mereka dan meminta salah satu pihak (yang dianggap lebih bersalah) untuk meminta maaf di depan kelas tanpa memberikan kesempatan menjelaskan.
C. Memisahkan keduanya, memberikan kesempatan masing-masing untuk menceritakan perspektifnya secara pribadi, memfasilitasi dialog damai, dan membimbing mereka mencari solusi bersama.
D. Meminta siswa lain untuk menilai siapa yang paling bersalah dalam konflik tersebut agar ada keadilan dari teman-teman mereka.

Kunci Jawaban: C

10. Bapak Budi, guru kelas 4 SD, mengamati seorang siswa baru bernama Luna. Luna sangat pendiam, sering menyendiri saat jam istirahat, dan jarang berinteraksi dengan teman-temannya. Ketika diberi tugas kelompok, Luna cenderung pasif dan hanya mengikuti arahan anggota kelompok lain tanpa banyak berbicara. Bapak Budi khawatir Luna merasa tidak nyaman atau kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya, yang bisa menghambat perkembangannya secara psikososial dan emosional. Bapak Budi ingin membantu Luna agar merasa aman dan nyaman di kelas.

Melihat karakteristik peserta didik Luna dan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman agar Luna tidak lagi menunjukkan perilaku menarik diri, tindakan terbaik yang harus dilakukan Bapak Budi adalah...

A. Memberikan banyak tugas individu kepada Luna agar ia dapat fokus tanpa perlu berinteraksi dengan teman-temannya.
B. Memaksa Luna untuk selalu berpartisipasi aktif dalam setiap diskusi kelompok dan memintanya untuk berbicara di depan kelas agar ia terbiasa.
C. Menugaskan teman sebaya yang ramah dan empatik untuk menjadi "buddy" Luna, serta memberikan peran kecil yang tidak mengintimidasi dalam kegiatan kelompok secara bertahap.
D. Mengabaikan perilaku menyendiri Luna, dengan asumsi bahwa ia memang anak pendiam dan akan beradaptasi sendiri seiring waktu.

Kunci Jawaban: C

11. Ibu Rina, guru kelas 1 SD, sering menghadapi perilaku mengganggu dari beberapa siswanya, terutama saat jam pelajaran. Ada siswa yang sering berjalan-jalan di kelas, berbicara sendiri, atau mengganggu teman saat Ibu Rina sedang menjelaskan. Perilaku ini seringkali membuat pembelajaran tidak efektif dan mengganggu konsentrasi siswa lain. Ibu Rina ingin menerapkan strategi pengelolaan perilaku yang efektif, dengan memahami teori-teori belajar untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.

Berdasarkan teori belajar behavioristik dan upaya untuk mengelola perilaku peserta didik yang sulit serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman, strategi yang paling tepat diterapkan Ibu Rina adalah...

A. Menggunakan sistem reward (misalnya, bintang atau stiker) untuk siswa yang menunjukkan perilaku yang diinginkan (duduk tenang, memperhatikan) dan mengabaikan perilaku mengganggu.
B. Memberikan hukuman fisik ringan setiap kali siswa menunjukkan perilaku mengganggu agar mereka takut dan tidak mengulanginya.
C. Menghentikan pelajaran setiap kali ada siswa yang mengganggu dan menegur mereka secara verbal di depan kelas hingga mereka diam.
D. Memberikan tugas tambahan yang sangat banyak kepada siswa yang mengganggu sebagai bentuk hukuman agar mereka jera.

Kunci Jawaban: A

12. Pendidikan yang berpusat pada peserta didik menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam proses belajarnya, dengan guru berperan sebagai fasilitator. Untuk mencapai hal ini, guru harus mampu menciptakan lingkungan kelas yang tidak hanya aman dan nyaman secara fisik, tetapi juga secara emosional dan psikologis. Lingkungan seperti ini mendorong siswa untuk berani berekspresi, bertanya, dan berkolaborasi tanpa rasa takut salah atau dihakimi. Mengelola kelas agar tercapai tujuan ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang karakteristik siswa dan cara menerapkan pendekatan yang tepat.

Dalam konteks upaya seorang guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik agar setiap siswa merasa aman, nyaman, dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif, strategi pengelolaan kelas yang paling komprehensif dan berpihak kepada anak adalah...

A. Menetapkan aturan kelas yang sangat ketat dan memberikan sanksi yang tegas bagi setiap pelanggaran, agar siswa disiplin dan tidak berani mengganggu.
B. Membiarkan siswa belajar secara mandiri tanpa banyak intervensi, karena pembelajaran yang berpusat pada siswa berarti guru tidak perlu banyak campur tangan.
C. Menerapkan "demokrasi kelas" dengan melibatkan siswa dalam pembuatan aturan kelas, menumbuhkan komunikasi dua arah yang terbuka, serta memberikan pilihan aktivitas belajar yang beragam sesuai minat dan gaya belajar siswa.
D. Fokus pada penyelesaian kurikulum tepat waktu dengan metode ceramah, karena efisiensi adalah prioritas utama dalam mengelola kelas.

Kunci Jawaban: C

13. Setiap kelas adalah ekosistem yang unik, terdiri dari individu-individu dengan beragam karakteristik, latar belakang, dan gaya belajar. Beberapa siswa mungkin visual, yang lain auditori, dan sebagian lagi kinestetik. Selain itu, ada siswa yang ekstrovert dan cepat beradaptasi, sementara yang lain mungkin introvert dan membutuhkan waktu lebih lama untuk merasa nyaman. Guru perlu menganalisis karakteristik-karakteristik ini secara cermat, serta memahami dinamika lingkungan belajar yang ada, untuk dapat mengelola kelas secara efektif agar pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa dan mencapai potensi maksimal setiap individu.

Dalam mengelola kelas untuk mencapai pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, seorang guru dituntut untuk mampu menganalisis dan beradaptasi terhadap karakteristik unik setiap siswa (BK28) serta kondisi lingkungan belajar. Manakah pernyataan di bawah ini yang paling tepat menggambarkan praktik terbaik dalam mengimplementasikan prinsip tersebut untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman?

A. Guru menggunakan satu metode pengajaran yang paling dikuasai, karena hal ini menjamin efisiensi dan konsistensi dalam penyampaian materi kepada semua siswa.
B. Guru mengidentifikasi siswa dengan kebutuhan khusus atau masalah perilaku, lalu menempatkan mereka di area terpisah agar tidak mengganggu siswa lain dan tidak memengaruhi lingkungan kelas.
C. Guru secara rutin melakukan observasi partisipatif dan asesmen diagnostik untuk memahami gaya belajar, minat, serta potensi dan kesulitan siswa, kemudian memodifikasi penataan ruang kelas, sumber belajar, dan strategi kelompok sesuai kebutuhan yang teridentifikasi.
D. Guru menetapkan target akademis yang tinggi dan seragam untuk semua siswa, dengan keyakinan bahwa tekanan kompetisi akan memotivasi mereka untuk mencapai hasil terbaik.

Kunci Jawaban: C

14. Ibu Susi, seorang guru kelas 2 SD, sering menghadapi tantangan saat transisi antar aktivitas pembelajaran. Misalnya, dari kegiatan bermain ke pelajaran matematika, atau dari diskusi kelompok ke tugas individu. Beberapa siswa cenderung sulit untuk segera beralih fokus, masih berbicara, atau berjalan-jalan di kelas, yang mengakibatkan hilangnya waktu belajar dan suasana kelas menjadi kurang kondusif. Ibu Susi ingin mengelola kelasnya agar transisi berjalan mulus dan perilaku mengganggu dapat diminimalisir, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa tetap efektif.


Untuk mengelola kelas dan mencapai pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman selama transisi antaraktivitas, strategi paling efektif yang dapat diterapkan Ibu Susi adalah...

A. Memberikan hukuman kepada siswa yang tidak segera mengikuti instruksi transisi agar mereka lebih disiplin.
B. Mengabaikan perilaku mengganggu selama transisi, dengan harapan siswa akan tenang sendiri setelah beberapa waktu.
C. Memberikan sinyal transisi yang jelas dan konsisten (misalnya, bel, nyanyian singkat, atau hitungan mundur), memberikan instruksi transisi secara bertahap, dan memberikan penguatan positif bagi siswa yang segera patuh.
D. Mempersingkat waktu transisi seminimal mungkin agar siswa tidak punya kesempatan untuk berperilaku mengganggu.

Kunci Jawaban: C

Baca juga: Kunci Jawaban Try Out PPG 2025, Pembelajaran yang Efektif dan Berpusat pada Peserta Didik Seharusnya

15. Pak Hadi mengajar di kelas 5 SD. Ia mengamati bahwa banyak siswanya menunjukkan motivasi belajar yang rendah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Siswa terlihat bosan, kurang antusias saat diskusi, dan cenderung pasif. Pak Hadi menduga hal ini terkait dengan metode pembelajaran yang monoton dan kurang relevan bagi siswa, serta lingkungan belajar yang kurang mendukung eksplorasi. Pak Hadi ingin merancang ulang pembelajaran dan mengelola kelasnya agar IPA menjadi mata pelajaran yang menarik, sehingga siswa lebih termotivasi dan aktif.

Untuk mengatasi masalah motivasi belajar rendah dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik serta aman dan nyaman dalam mata pelajaran IPA, strategi pengelolaan kelas yang paling sesuai dan didasari oleh analisis lingkungan belajar dan pendekatan berpihak pada anakadalah...

16. Memberikan banyak PR tentang materi IPA agar siswa terpaksa belajar dan mengulang materi di rumah.
B. Hanya menggunakan buku teks sebagai sumber belajar utama dan metode ceramah untuk memastikan semua materi kurikulum tersampaikan.
C. Mengubah penataan ruang kelas menjadi lebih fleksibel (misalnya, sudut sains), menyediakan berbagai alat peraga dan bahan eksperimen sederhana, serta mendorong pembelajaran berbasis proyek atau investigasi yang melibatkan siswa secara langsung.
D. Menghilangkan pelajaran IPA dari jadwal dan menggantinya dengan pelajaran lain yang lebih disukai siswa untuk menghindari kebosanan.

Kunci Jawaban: C

17. Pendidikan yang berpusat pada peserta didik menuntut guru untuk tidak hanya fokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesejahteraan psikologis siswa. Salah satu aspek krusial adalah kemampuan guru dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi setiap peserta didik dalam proses pembelajaran. Rasa aman ini mencakup kebebasan berekspresi tanpa takut diolok-olok, merasa diterima apa adanya, dan adanya dukungan saat mengalami kesulitan. Hal ini sangat penting untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial siswa, serta memastikan mereka dapat belajar secara optimal.

Sebagai seorang guru yang berpegang pada prinsip pendidikan yang berpihak kepada anak dan berupaya mengembangkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik, strategi paling efektif untuk menciptakan rasa aman dan inklusi di kelas adalah...

A. Memberikan pujian hanya kepada siswa yang paling cerdas dan berprestasi agar memotivasi siswa lain untuk bersaing.
B. Menetapkan standar akademik yang sangat tinggi dan memberikan sanksi tegas bagi siswa yang tidak mencapai target agar mereka lebih giat belajar.
C. Menerapkan aturan kelas yang partisipatif (dibuat bersama siswa), mendorong dialog terbuka tentang perbedaan dan kesamaan, memberikan ruang aman bagi kesalahan, serta memastikan setiap pendapat dihargai tanpa dihakimi.
D. Memisahkan siswa berdasarkan kemampuan akademik mereka di semua aktivitas, agar siswa dengan kemampuan setara dapat belajar bersama tanpa hambatan.


Kunci Jawaban: C

18. Di banyak kelas, siswa seringkali ragu untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat, terutama jika mereka merasa jawaban mereka salah atau takut ditertawakan teman. Ketakutan ini dapat menghambat proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, karena partisipasi aktif menjadi berkurang. Guru perlu memahami bahwa lingkungan belajar yang tidak mendukung dapat memicu perilaku ini, dan perlu menerapkan strategi yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut agar setiap siswa merasa aman dan nyaman untuk berekspresi. Pemahaman terhadap teori belajar yang relevan akan membantu guru merancang intervensi yang efektif.

Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga mereka berani berpendapat dan bertanya, seorang guru perlu menerapkan strategi pengelolaan lingkungan belajar yang didasari oleh pemahaman teori belajar dan berpihak kepada anak. Manakah strategi di bawah ini yang paling efektif dalam mengatasi ketakutan siswa untuk berpendapat dan bertanya?

A. Memberikan nilai tambahan bagi siswa yang paling sering bertanya atau menjawab pertanyaan di depan kelas.
B. Menekankan bahwa siswa harus menjawab dengan benar setiap kali mereka ingin berbicara, karena kesalahan akan mempengaruhi nilai mereka.
C. Menciptakan "budaya tidak ada jawaban yang salah" dalam diskusi, memberikan kesempatan think-pair-share sebelum bertanya ke kelas, dan secara konsisten memberikan penguatan positif (pujian) terhadap usaha siswa dalam berpendapat, terlepas dari kebenaran jawabannya.
D. Menggunakan metode pembelajaran ceramah sebagai metode utama agar siswa hanya perlu mendengarkan dan tidak perlu takut salah menjawab.

Kunci Jawaban: C


19. Bu Ria, guru kelas 4 SD, memiliki seorang siswa bernama Edo. Edo adalah anak yang sangat cerdas, namun ia cenderung introvert dan pemalu. Di kelas, Edo jarang mengangkat tangan, dan dalam diskusi kelompok, ia lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Meskipun hasil tugas individu dan tesnya selalu bagus, Bu Ria khawatir Edo tidak mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengembangkan keterampilan komunikasinya dan merasa kurang nyaman dalam lingkungan kelas yang menuntut partisipasi aktif. Bu Ria ingin menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar Edo bisa lebih berani berekspresi.

Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi Edo dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dengan mempertimbangkan karakteristiknya, strategi yang paling tepat diterapkan Bu Ria adalah...

A. Memaksa Edo untuk selalu memimpin presentasi kelompok agar ia terbiasa berbicara di depan umum.
B. Memberikan lebih banyak tugas individu kepada Edo agar ia dapat belajar sesuai kenyamanannya tanpa tekanan untuk berinteraksi.
C. Menempatkan Edo dalam kelompok kecil dengan teman-teman yang suportif dan pendengar yang baik, memberikan pertanyaan yang spesifik kepadanya, dan secara bertahap memberikan peran yang membutuhkan sedikit interaksi verbal, sambil memuji setiap usahanya.
D. Mengabaikan perilaku diam Edo, dengan asumsi bahwa itu adalah bagian dari kepribadiannya dan tidak perlu diubah.

Kunci Jawaban: C

14. Pak Umar, guru kelas 6 SD, menemukan adanya kecenderungan beberapa siswa untuk mengejek atau mengucilkan teman yang memiliki perbedaan fisik atau suku/agama. Perilaku ini menyebabkan siswa yang menjadi korban merasa tidak aman, sedih, dan enggan datang ke sekolah. Pak Umar menyadari bahwa kondisi ini sangat mengganggu proses pembelajaran dan merusak lingkungan belajar yang seharusnya aman dan nyaman bagi semua peserta didik. Ia perlu segera bertindak untuk menciptakan suasana kelas yang inklusif dan suportif.

Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran dan menanggulangi perilaku diskriminasi, Pak Umar, sebagai guru yang mengedepankan pendidikan berpihak kepada anak dan peduli pada lingkungan belajar yang aman, harus menerapkan strategi...

A. Memberikan hukuman berat kepada siswa yang melakukan ejekan di depan kelas agar semua siswa takut melakukan hal serupa.
B. Memisahkan siswa yang menjadi korban ke kelas lain atau meminta orang tuanya untuk homeschooling demi keamanannya.
C. Mengadakan diskusi kelas tentang keberagaman dan empati, menerapkan aturan anti-diskriminasi yang disepakati bersama, memberikan mediasi dan konseling kepada pihak terkait, serta memberikan apresiasi pada setiap tindakan inklusif dan saling menghargai.
D. Membiarkan siswa menyelesaikan masalah mereka sendiri, karena mereka sudah cukup dewasa untuk memahami konsekuensi tindakan mereka.

Kunci Jawaban: C

15. Perencanaan pembelajaran yang efektif adalah fondasi bagi keberhasilan proses belajar mengajar. Seorang guru tidak hanya perlu memahami materi yang akan diajarkan, tetapi juga harus mampu merancang alur pembelajaran yang logis, berurutan, dan terukur, dengan tujuan akhir yang jelas: tercapainya capaian pembelajaran oleh setiap peserta didik. Hal ini menuntut guru untuk memiliki kemampuan merumuskan tujuan yang spesifik, merencanakan aktivitas yang relevan, serta memilih metode yang tepat agar pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa dan efektif.

Dalam konteks merencanakan desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru harus memastikan bahwa perencanaan tersebut efektif dan berpusat pada peserta didik. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan langkah komprehensif dalam proses perencanaan pembelajaran yang dimulai dari perumusan capaian pembelajaran?

A. Guru memulai dengan memilih buku teks yang paling populer, kemudian membuat daftar tugas yang akan diberikan kepada siswa berdasarkan urutan bab dalam buku tersebut.
B. Guru merumuskan capaian pembelajaran yang spesifik dan terukur, kemudian merancang asesmen awal dan formatif untuk memetakan kebutuhan siswa, lalu menyusun urutan aktivitas pembelajaran yang bervariasi dan relevan dengan tujuan, serta memilih metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif.
C. Guru langsung masuk ke dalam kelas dan mengajar sesuai improvisasi harian, karena pembelajaran yang berpusat pada siswa berarti guru harus fleksibel tanpa rencana baku.
D. Guru fokus pada kegiatan mengajar yang paling disukai siswa tanpa terlalu memperhatikan capaian pembelajaran yang harus dicapai, asalkan siswa senang.

Kunci Jawaban: B

16. Pak Anton adalah guru kelas 5 SD. Di kelasnya, ia menghadapi heterogenitas kemampuan yang signifikan dalam mata pelajaran Matematika, khususnya pada materi pecahan. Ada sekitar 5 siswa yang sudah menguasai konsep dasar dengan baik, 15 siswa yang masih perlu bimbingan lebih, dan 7 siswa yang belum memahami konsep dasar sama sekali. Jika Pak Anton mengajar dengan kecepatan rata-rata kelas, siswa yang mahir akan bosan, sementara siswa yang kesulitan akan semakin tertinggal. Pak Anton ingin mendesain pembelajaran yang efektif, terstruktur, dan berpusat pada peserta didik, dengan mempertimbangkan keberagaman ini.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif pada materi pecahan di kelas 5 SD dengan kondisi heterogenitas tersebut, strategi desain pembelajaran yang paling tepat dan berpusat pada peserta didik yang harus diterapkan Pak Anton adalah Menerapkan Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) dengan cara...

A. Memberikan soal latihan yang sangat sulit kepada semua siswa agar mereka terpaksa belajar lebih keras dan mencapai level yang sama.
B. Hanya fokus pada siswa yang kesulitan dengan memberikan bimbingan intensif kepada mereka, sementara siswa lain diminta belajar mandiri.
C. Melakukan asesmen diagnostik untuk memetakan level pemahaman masing-masing siswa, kemudian membagi siswa ke dalam kelompok belajar fleksibel berdasarkan level tersebut, dan memberikan materi serta aktivitas yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap kelompok.
D. Mengajarkan materi pecahan secara cepat dan hanya memberikan ulangan harian untuk mengetahui siapa saja yang sudah menguasai dan siapa yang belum.

Kunci Jawaban: C

17. Ibu Citra, guru kelas 6 SD, ingin merancang pembelajaran tentang "Energi Alternatif" yang lebih dari sekadar teori. Ia ingin siswa terlibat aktif, melakukan riset, dan menciptakan sesuatu. Ibu Citra memahami bahwa pembelajaran yang efektif harus berpusat pada peserta didik dan menghasilkan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan. Ia juga ingin memastikan bahwa hasil belajar siswa dapat dievaluasi secara komprehensif, bukan hanya dari tes tertulis.

Untuk mendesain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan tentang energi alternatif yang efektif dan berpusat pada peserta didik, sekaligus memungkinkan evaluasi hasil belajar yang holistik, Ibu Citra sebaiknya menerapkan...

A. Metode ceramah yang mendetail tentang jenis-jenis energi alternatif, diikuti dengan tes pilihan ganda untuk menguji hafalan siswa.
B. Pemberian tugas meringkas semua bab tentang energi alternatif dari buku teks sebagai satu-satunya bentuk penilaian.
C. Desain pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa diminta merancang dan membuat model sederhana pembangkit listrik tenaga surya atau angin, disertai presentasi hasil riset dan diskusi refleksi kelompok, dengan rubrik penilaian yang mencakup proses dan produk.
D. Kegiatan menonton video dokumenter tentang energi alternatif secara pasif, tanpa ada tindak lanjut atau diskusi.

Kunci Jawaban: C

18. Perumusan capaian pembelajaran adalah langkah awal yang krusial dalam mendesain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan. Capaian pembelajaran yang baik tidak hanya sekadar daftar topik, melainkan pernyataan yang jelas tentang apa yang diharapkan siswa ketahui dan mampu lakukan setelah proses pembelajaran. Capaian ini kemudian akan memandu pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran, serta asesmen yang sesuai untuk memastikan pembelajaran efektif dan berpusat pada peserta didik. Kekeliruan dalam merumuskan capaian akan berdampak pada seluruh alur pembelajaran.

Seorang guru merancang pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk materi "Daur Air" di kelas 4 SD. Setelah merumuskan capaian pembelajaran yang mengharapkan siswa mampu menjelaskan dan memvisualisasikan proses daur air, serta mengidentifikasi pentingnya air bagi kehidupan, metode pembelajaran yang paling efektif dan berpusat pada peserta didik untuk mencapai capaian tersebut adalah...

A. Guru memberikan ceramah satu arah tentang daur air, lalu meminta siswa menghafal siklusnya.
B. Guru membagikan lembar kerja berisi teks tentang daur air dan meminta siswa menyalin definisi dari buku.
C. Guru mengajak siswa melakukan eksperimen sederhana (misalnya, membuat mini-siklus air dalam botol), menggunakan media visual interaktif (video animasi), dan memfasilitasi diskusi kelompok untuk membuat diagram daur air secara kolaboratif.
D. Guru hanya memberikan tugas rumah untuk mencari informasi tentang daur air dari internet tanpa ada panduan di kelas.

Kunci Jawaban: C

19. Guru Rina akan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPA. Agar efektif dan berpusat pada peserta didik, maka yang tidak boleh dilakukan guru adalah...

A. Memberikan masalah kontekstual sebagai pemicu belajar
B. Mengarahkan diskusi dan eksplorasi ide melalui pertanyaan terbuka
C. Menyediakan referensi utama dan mendampingi selama proses
D. Menyampaikan solusi dan jawaban di awal kegiatan
E. Mendorong siswa membuat kesimpulan dari hasil investigasi

Kunci Jawaban: D

20. Pak Denny adalah guru kelas 6 SD yang ingin meningkatkan keterampilan presentasi dan komunikasi lisan siswanya. Ia menyadari bahwa di usia ini, siswa perlu mulai terbiasa menyampaikan ide di depan umum. Namun, beberapa siswa masih merasa cemas atau kurang percaya diri saat diminta berbicara di depan kelas. Pak Denny ingin merancang pembelajaran yang terstruktur, berurutan, dan efektif, dengan memilih pendekatan dan metode yang tepat untuk mencapai tujuan keterampilan ini.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran peningkatan keterampilan presentasi dan komunikasi lisan secara efektif dan berpusat pada peserta didik, serta mendesain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan, Pak Denny sebaiknya menerapkan pendekatan dan metode pembelajaran yang...

A. Meminta setiap siswa secara acak untuk maju ke depan kelas dan presentasi tanpa persiapan, agar mereka terbiasa.
B. Hanya memberikan tugas presentasi individu yang berat agar siswa belajar mandiri.
C. Menggunakan metode "Round Robin" (berbicara bergiliran) dalam kelompok kecil, diikuti dengan latihan presentasi berpasangan, dan secara bertahap memberikan kesempatan presentasi singkat di depan kelas dengan umpan balik konstruktif yang berfokus pada proses dan bukan kesempurnaan.
D. Memberikan nilai rendah bagi siswa yang tidak mau maju presentasi agar mereka termotivasi untuk mencoba lain kali.

Kunci Jawaban: C

21. Seorang guru merencanakan pembelajaran tentang siklus air. Ia ingin membuat materi ini relevan dengan kondisi di sekitar sekolahnya yang sering mengalami banjir saat musim hujan.
Prinsip pembelajaran yang diterapkan guru tersebut dengan mengaitkan materi ajar dengan fenomena di lingkungan sekitar siswa disebut...

A. Pembelajaran kooperatif.
B. Pembelajaran kontekstual.
C. Pembelajaran inkuiri.
D. Pembelajaran berbasis proyek.

Kunci Jawaban: B

22. Untuk melibatkan peserta didik secara aktif dalam mendesain pembelajaran yang relevan, guru dapat memulai dengan melakukan observasi dan diskusi tentang isu-isu yang ada di lingkungan mereka.
Proses awal yang dilakukan guru tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan dan minat siswa serta kondisi lingkungan belajar disebut...

A. Evaluasi hasil belajar.
B. Perumusan capaian pembelajaran.
C. Analisis lingkungan belajar.
D. Pengembangan media pembelajaran.

Kunci Jawaban: C

28. Pembelajaran yang efektif dan berpusat pada peserta didik seharusnya tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang kaya. Dengan melibatkan peserta didik dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan kondisi sekitar, guru tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap isu-isu lokal. Hal ini sejalan dengan prinsip desain pembelajaran yang menekankan koneksi antara materi ajar dengan realitas kehidupan siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna dan berdampak.

Dalam upaya mengembangkan desain pembelajaran yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dan melibatkan peserta didik,, seorang guru berencana mengajarkan topik "Energi Alternatif" di daerah yang banyak memanfaatkan biomassa dari sisa pertanian. Manakah strategi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang paling sesuai dan berpusat pada peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut?

A. Guru memberikan ceramah tentang berbagai jenis energi alternatif dari buku teks dan meminta siswa menghafal definisinya.
B. Guru mengajak siswa melakukan observasi ke tempat pengolahan biomassa lokal, mewawancarai petani atau pelaku usaha, memfasilitasi diskusi kelompok untuk mengidentifikasi potensi energi biomassa di lingkungan mereka, dan menugaskan proyek mini untuk menciptakan model sederhana pemanfaatan biomassa.
C. Guru meminta siswa untuk mencari informasi tentang energi alternatif dari internet secara mandiri tanpa ada panduan lebih lanjut.
D. Guru hanya fokus pada ujian akhir untuk mengukur pemahaman siswa tentang energi alternatif tanpa melibatkan aktivitas di luar kelas.

Kunci Jawaban: B

29. Ibu Fitri adalah guru kelas 3 SD yang sedang merancang pembelajaran unit "Kerja Sama dalam Keberagaman." Ia ingin memastikan bahwa desain pembelajarannya tidak hanya mengukur pemahaman kognitif siswa, tetapi juga kemampuan mereka untuk berkolaborasi dan menghargai perbedaan. Ibu Fitri tahu bahwa asesmen harus terintegrasi dalam perencanaan pembelajaran dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari seluruh proses untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam merencanakan desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk unit "Kerja Sama dalam Keberagaman" yang efektif dan berpusat pada peserta didik, serta melibatkan perencanaan dan asesmen pembelajaran secara holistik, Ibu Fitri sebaiknya...

A. Hanya mengandalkan tes tertulis di akhir unit untuk mengukur pemahaman siswa tentang konsep kerja sama.
B. Memberikan tugas individu yang banyak agar siswa tidak perlu berinteraksi dengan teman-temannya.
C. Merencanakan proyek kelompok kolaboratif di mana siswa harus membuat poster atau pertunjukan drama tentang keberagaman, menyusun rubrik penilaian yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan kolaborasi, dan sikap toleransi, serta menyelenggarakan sesi refleksi kelompok sebagai bagian dari asesmen formatif.
D. Meminta siswa untuk menghafal definisi kerja sama dan keberagaman, karena itu adalah cara termudah untuk mengukur pengetahuan mereka.

Kunci Jawaban: C

30. Ibu Dewi menghadapi situasi di kelas 6 SD di mana beberapa siswa menunjukkan kecemasan berlebihan saat akan menghadapi ujian, terutama ujian matematika. Kecemasan ini seringkali menyebabkan mereka melakukan blank saat mengerjakan soal, padahal saat latihan mereka bisa. Beberapa siswa bahkan mengeluh sakit perut atau pusing saat hari ujian. Ibu Dewi menyadari bahwa lingkungan belajar yang tidak mendukung dapat memicu perilaku sulit seperti menarik diri atau enggan belajar.

Sebagai guru yang memahami teori belajar kognitif dan bertujuan menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman, upaya terbaik yang dapat dilakukan Ibu Dewi untuk menanggulangi perilaku sulit akibat kecemasan ujian adalah...
A. Memberikan lebih banyak latihan soal yang sangat sulit agar siswa terbiasa dengan tekanan dan tidak kaget saat ujian.
B. Menekankan bahwa ujian adalah segalanya dan nilai adalah ukuran keberhasilan mutlak, agar siswa termotivasi belajar lebih keras.
C. Menerapkan strategi relaksasi sebelum ujian, mengubah format ujian menjadi lebih bervariasi (tidak hanya tertulis), dan memberikan penekanan bahwa proses belajar lebih penting daripada nilai akhir.
D. Memisahkan siswa yang cemas dari siswa lain saat ujian untuk menghindari penularan kecemasan dan memberikan perhatian khusus kepada mereka.

Kunci Jawaban: C

31. Pak Rio adalah guru kelas 6 SD di sebuah daerah pesisir yang kaya akan sumber daya laut. Ia ingin mengajarkan materi "Ekosistem Laut" agar siswa tidak hanya memahami konsep secara teoritis, tetapi juga merasakan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari mereka. Pak Rio bertekad untuk melibatkan siswa dalam mendesain aktivitas yang menarik dan bermanfaat.

Untuk mengembangkan desain pembelajaran "Ekosistem Laut" yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik, Pak Rio sebaiknya...

A. Memberikan tes tertulis tentang komponen ekosistem laut tanpa ada praktik lapangan.
B. Mengajak siswa berdiskusi tentang masalah pencemaran laut lokal, mengorganisir kegiatan bersih-bersih pantai atau sungai yang bermuara ke laut, dan meminta siswa merancang kampanye kesadaran lingkungan berbasis data observasi mereka sendiri.
C. Meminta siswa untuk menonton film dokumenter tentang ekosistem laut yang berlokasi di luar negeri.
D. Hanya fokus pada materi yang ada di buku paket tanpa mempertimbangkan lingkungan sekitar.

Kunci Jawaban: B

32. Sumber belajar yang paling sesuai dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, dengan mempertimbangkan karakteristik siswa SD dan visualisasi yang diperlukan, adalah...

A. Buku teks pelajaran IPA yang hanya berisi teks deskriptif.
B. Poster bergambar sistem tata surya yang ditempel di dinding kelas.
C. Video animasi interaktif tentang sistem tata surya atau aplikasi simulasi tata surya.
D. Artikel ilmiah tentang penemuan planet terbaru.

Kunci Jawaban: C

33. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menuntut guru untuk tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Salah satu faktor penting dalam keberhasilan ini adalah pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang tepat. Sumber belajar yang baik tidak hanya relevan dengan tujuan pembelajaran, tetapi juga mampu mengakomodasi gaya belajar yang beragam, mendorong eksplorasi, dan memicu rasa ingin tahu siswa. Guru perlu memiliki keterampilan dalam mengevaluasi sumber belajar yang tersedia dan mengintegrasikannya ke dalam desain pembelajaran.

Seorang guru merencanakan pembelajaran tentang "Proses Fotosintesis" untuk siswa kelas 5 SD. Tujuan pembelajarannya adalah agar siswa mampu menjelaskan proses fotosintesis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Guru ingin memastikan pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan ini dan efektif untuk pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Manakah rangkaian sumber belajar dan strategi penggunaannya yang paling optimal untuk mencapai tujuan tersebut?

A. Hanya menggunakan satu buku teks yang ada di perpustakaan sekolah, dan meminta siswa menghafal definisi fotosintesis dari buku tersebut.
B. Membagikan lembar kerja yang berisi diagram kosong fotosintesis dan meminta siswa mengisi bagian-bagiannya tanpa penjelasan lebih lanjut dari guru atau sumber lain.
C. Menyediakan video eksperimen fotosintesis, diagram interaktif online, tumbuhan asli di kelas untuk observasi langsung, dan artikel sederhana tentang pentingnya fotosintesis, kemudian meminta siswa membuat mind map kolaboratif tentang proses fotosintesis dari berbagai sumber yang diakses.
D. Meminta siswa untuk mencari semua informasi tentang fotosintesis dari internet secara mandiri tanpa arahan atau validasi dari guru.

Kunci Jawaban: C

34. Bu Dian, guru kelas 6 SD, akan mengajarkan materi "Sistem Pencernaan Manusia." Ia menyadari bahwa materi ini cukup kompleks dan membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam, bukan sekadar hafalan. Siswa di kelasnya memiliki kemampuan beragam, dan beberapa di antaranya lebih mudah memahami materi jika disajikan secara visual dan interaktif. Bu Dian ingin memilih sumber belajar yang dapat mendukung pembelajaran efektif dan berpusat pada siswa, serta mampu mengakomodasi keberagaman karakteristik siswa.

Dalam rangka pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk materi "Sistem Pencernaan Manusia", serta menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik, Bu Dian sebaiknya...

A. Hanya menggunakan model poster anatomi sistem pencernaan sebagai satu-satunya sumber belajar visual.
B. Menyediakan model 3D sistem pencernaan, video simulasi proses pencernaan, artikel singkat bergambar dengan bahasa yang mudah dipahami, dan meminta siswa membuat diorama sederhana atau infografis digital tentang alur pencernaan.
C. Memberikan materi berupa teks panjang tentang sistem pencernaan dan meminta siswa menyalinnya.
D. Mengajak siswa menghafal urutan organ pencernaan tanpa menjelaskan fungsinya secara detail.

Kunci Jawaban: B

35. Keterlibatan peserta didik dalam proses desain pembelajaran merupakan kunci untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan motivasi intrinsik. Ketika siswa merasa bahwa pembelajaran relevan dengan kehidupan mereka dan mereka memiliki suara dalam bagaimana dan apa yang mereka pelajari, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih mendalam dan efektif. Ini tidak hanya berarti guru sekadar menanyakan minat siswa, tetapi juga secara aktif membangun kurikulum atau aktivitas yang mencerminkan realitas dan tantangan di lingkungan sekitar sekolah. Pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran juga harus mendukung relevansi ini.

Seorang guru ingin mendesain pembelajaran tentang "Pengelolaan Sampah" untuk kelas 5 SD yang relevan dengan masalah sampah di lingkungan sekolah dan pemukiman sekitar, serta melibatkan peserta didik secara aktif. Bagaimana guru dapat mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran serta pendekatan yang paling efektif untuk tujuan tersebut?

A. Guru menggunakan buku teks yang berisi contoh pengelolaan sampah dari kota besar, dan media pembelajaran berupa gambar-gambar umum.
B. Guru membuat panduan observasi lapangan ke tempat sampah di sekolah/sekitar pemukiman, menyusun bahan ajar yang memuat data jenis sampah lokal, dan mengembangkan media pembelajaran berupa infografis atau poster yang dirancang oleh siswa untuk kampanye pengelolaan sampah di sekolah.
C. Guru meminta siswa mencari informasi tentang pengelolaan sampah dari berbagai sumber tanpa mengaitkannya dengan kondisi lokal.
D. Guru hanya memberikan ceramah tentang pentingnya menjaga kebersihan tanpa ada tindak lanjut praktis.

Kunci Jawaban: B

(TribunTrends.com/Sonora.id/Disempurnakan dengan bantuan AI)