Kunci Jawaban

Mari Mencoba Mengembangkan Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning, Inilah Jawabannya

Penulis: Tim Konten Trends
Editor: Agung Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mari Mencoba Mengembangkan Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning, Bagaimana Tahapannya? Inilah jawaban lengkapnya

Mari Mencoba Mengembangkan Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning, Bagaimana Tahapannya? Inilah jawaban lengkapnya

Banyak siswa merasa bosan ketika hanya disuguhi teori dalam setiap mata pelajaran. Padahal, mereka sering membutuhkan pengalaman nyata untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka. Di sinilah konsep experiential learning (EL) dapat menjadi alternatif.

EL merupakan metode pembelajaran berbasis pengalaman yang menekankan aktivitas langsung sebagai sumber utama pengetahuan. Dalam praktiknya, siswa diajak terlibat dalam kegiatan nyata, kemudian merefleksikan dan mengaitkan pengalaman tersebut dengan konsep yang dipelajari.

Dilansir dari Gramedia.com, experiential learning memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan pengalaman yang ingin mereka fokuskan, keterampilan yang ingin dikembangkan, serta cara membangun konsep berdasarkan pengalaman tersebut. Proses ini bukan sekadar belajar melalui praktik, tetapi juga melibatkan refleksi mendalam untuk menghasilkan pemahaman yang lebih bermakna.

Dengan kata lain, experiential learning menempatkan pengalaman sebagai inti proses pembelajaran, di mana setiap individu dapat belajar melalui tindakan, refleksi, dan pembuatan makna dari apa yang mereka alami secara langsung.

Mari Mencoba Mengembangkan Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning, Bagaimana Tahapannya? Inilah jawaban lengkapnya (TribunTrends.com / Imaged by AI)

Yang harus diperhatikan dalam experiential learning

Sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam penerapan experiential learning, di antaranya adalah:

1. Harus ada perencanaan yang matang

EL tak bisa dilakukan secara spontan, ia harus dipersiapkan dengan matang, semata-mata peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang mengesankan. Selain itu, dengan perencanaan, materi bisa diberikan dengan tepat sasaran.

2. Harus punya tujuan yang jelas

Jika sudah ada perencanaan, artinya ada tujuan yang jelas. Bagaimanapun juga, metode EL tanpa tujuan yang jelas juga akan percuma. Dengan tujuan yang jelas, proses belajar akan menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus memberikan dampak pembelajaran yang berarti.

3. Guru harus terlibat aktif

Metode EL tak bisa dilakukan oleh siswa sendiri, tetap harus ada peran guru di dalamnya. Tugas guru tentu saja sebagai instruktur, pembimbing, dan temat diskusi yang bisa diandalkan.

Langkah-langkah menerapkan experiential learning

1. Persiapan

Pertama-tama kita harus merumuskan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa. Kita harus bisa merancang pengalaman yang bersifat terbuka dan memiliki tujuan pembelajaran yang jelas namun fleksibel.

Kita juga harus bisamemberikan motivasi dan rangsangan agar siswa siap untuk terlibat aktif dalam proses belajar yang akan berlangsung. Itulah tahap persiapan.

2. Eksplorasi dan Elaborasi

Ini adalah kegiatan inti: eksploirasi dan elaborasi. Pada fase ini siswa akan bekerja secara individu atau dalam kelompok kecil untuk belajar dari pengalaman yang mereka alami secara langsung. Kita sebagai guru harus menempatkan siswa dalam situasi nyata yang relevan dengan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya, bukan hanya simulasi atau teori semata.

Saat inilah kita akan melihat siswa siswa aktif membuat keputusan dan bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan tersebut. Aktivitas ini mendorong keterlibatan penuh siswa dan pengembangan keterampilan berpikir kritis serta kolaborasi.

Halaman
12