Berdasarkan ini, saya merancang tiga jalur kegiatan. Kelompok pertama, siswa dengan pemahaman baik, diberi tugas eksperimen mandiri, seperti membuat periskop sederhana dari bahan bekas.
Kelompok kedua, dengan pemahaman sedang, melakukan eksperimen terbimbing dengan panduan langkah-langkah. Kelompok ketiga, yang masih kesulitan, belajar melalui simulasi visual sederhana menggunakan senter dan cermin, diiringi diskusi kelompok kecil.
Penilaian juga dibedakan: kelompok pertama membuat laporan analitis, kelompok kedua menjawab pertanyaan terstruktur, dan kelompok ketiga menjelaskan konsep secara lisan.
Pendekatan ini memungkinkan setiap siswa belajar sesuai tingkat kemampuan, sambil tetap fokus pada tujuan pembelajaran, yaitu memahami sifat pemantulan dan pembiasan cahaya.
Tantangannya adalah waktu perencanaan yang cukup panjang dan keterbatasan alat. Namun, dengan memanfaatkan bahan sederhana dan kolaborasi dengan siswa, pembelajaran tetap efektif.
Refleksi ini mengajarkan saya bahwa diferensiasi membutuhkan kreativitas dan fleksibilitas, tetapi melihat siswa termotivasi dan berhasil memahami konsep membuat usaha ini sangat berharga.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum) topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi di Ruang GTK dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
- Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI sehingga bapak/ibu guru perlu memodifikasi.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com/Sri Juliati/Disempurnakan dengan bantuan AI)