Perasaan itu memberikan saya dorongan untuk lebih empatik dalam menyusun strategi pembelajaran yang ramah emosi.
Dalam mengimplementasikan PSE di kelas, saya memulai pembelajaran dengan pembukaan yang hangat, misalnya dengan sapaan pribadi, ice breaking ringan, atau tanya kabar sederhana.
Hal ini menciptakan hubungan yang lebih akrab dan suasana kelas yang nyaman.
Kegiatan belajar saya rancang agar berpusat pada peserta didik, dengan memberikan pilihan aktivitas dan ruang untuk kolaborasi.
Tantangan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan siswa agar mereka merasa percaya diri, namun tetap termotivasi untuk berkembang.
Di akhir pembelajaran, saya melakukan penutupan yang optimistik, misalnya dengan memberi apresiasi atas usaha siswa hari itu, dan mengajak mereka merefleksikan hal positif yang telah mereka pelajari. Ini membantu siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar.
Baca juga: Seorang Guru Memaksakan Kehendaknya dan Sulit Berkomunikasi dengan Siswa, Jawaban Modul 2 Topik 1
Alternatif Jawaban 2:
Saya pernah melatih keterampilan pengelolaan emosi (self-management) saat menghadapi siswa yang sangat aktif dan sulit diatur.
Awalnya saya merasa lelah dan kesal, tetapi saya memilih untuk menarik napas dalam, memberi jeda sejenak, dan merespon dengan cara yang lebih tenang dan suportif.
Saya merasa lebih mampu mengendalikan diri dan memberikan contoh kepada siswa tentang cara mengelola emosi dengan sehat.
Saya menyadari bahwa sikap guru sangat memengaruhi suasana kelas dan hubungan sosial di dalamnya.
Dalam penerapan PSE, saya mengawali pelajaran dengan sesi berbagi singkat seperti “bagaimana perasaanmu hari ini?” atau “apa hal baik yang terjadi pagi ini?”.
Ini membuat siswa merasa diperhatikan secara emosional.
Kegiatan pembelajaran saya buat interaktif dan kontekstual, dengan menyisipkan diskusi kelompok, simulasi, dan pemecahan masalah yang melibatkan kerja sama.
Sehingga menumbuhkan rasa percaya diri, tanggung jawab, dan empati antar siswa.
Kemudian, di akhir pelajaran saya isi dengan pesan motivasi, evaluasi reflektif, atau pernyataan positif yang membangun harapan untuk pertemuan berikutnya.
Siswa terlihat lebih semangat dan merasa lebih terlibat secara emosional.
*) Disclaimer: Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 Topik 2 Materi Pembelajaran Sosial Emosional (PSE): Apa dan Bagaimana Menerapkannya? dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com)