Tri dan tim mengambil alih, memanfaatkan alat khusus pemotong logam presisi.
Prosesnya membutuhkan ketenangan ekstra: sedikit saja gerakan keliru, kulit mungil itu bisa teriris.
Selama sekitar satu jam, suara gerinda halus berpadu lenguhan cemas kedua orang tua.
Akhirnya—krak!—kunci terbelah, jari A pun bebas.
Luka ringan segera dibersihkan, dan darah kembali mengalir normal.
Tangis panik berganti tawa lega.
Pelajaran Berharga
Insiden malam itu menegaskan kembali pentingnya kewaspadaan di rumah, terutama saat anak balita gemar mengeksplorasi.
Bagi Tri Hatmoko, sukses penyelamatan ini bukan hanya soal teknik, tetapi juga kolaborasi cepat antara keluarga dan petugas.
Berkat kesigapan semua pihak, tragedi yang nyaris melukai permanen berakhir manis—menjadi kisah heroik kecil yang pantas diingat warga Klaten.
(TribunTredsn.com/ TribunSolo.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)