"Ngeluh, cenah. Kenapa kita masuk barak yang lain enggak," keluh Abdul menggunakan bahasa Sunda.
"Yaudah jalani wae lah, hari kedua udah mulai terbiasalah," lanjutnya.
Hari demi hari berlalu, Abdul merasa nyaman dan senang pernah merasakan pendidikan di barak militer.
"Enggak langsung seneng (hari kedua), minggu kedua lah baru (seneng)," jelasnya.
Ditanya soal kegiatan, Abdul mengaku lebih senang dipadatkan dengan kegiatan positif.
"Bangun jam 3 pagi persiapan buat sholat subuh, beres-beres kasur, terus mandi, berangkat kita ke masjid lanjut baris lagi ke lapangan senam pagi, jam 5," jelas Abdul.
"Seger, habis jam 5 sampai jam 6 langsung persiapan sarapan pagi, itu yang paling seneng," tambahnya.
Abdul pun memuji makanan yang disajikan di barak militer justru sangat komplit dan lebih enak dibandingkan masakan rumah.
"Enak makanannya?" tanya Irfan Hakim.
"Enak, enak pisan," seru Abdul.
"Enakan di rumah apa di sana makanannya?" tanya Sonny yang juga jadi bintang tamu dalam acara yang sama.
"Di sana," sahut Abdul mengundang tawaan satu studio.
"Habis sarapan persiapan apel pagi, lanjut PBB sampai jam 10, (panas) tapi sehat. Lanjut ke aula materi bela negara, jam 12 zuhur langsung makan siang. Wah lebih enak makan siangnya," tegas Abdul.
"Ayam, telur, rolade, sayur, susu. Kalau di rumah nggak nentu," jawab Abdul.
Baca juga: Datangi Longsor Gunung Kuda, Dedi Mulyadi Ogah Dipayungi Emak-emak: Ini Musibah, Bukan Nonton Wayang
Abdul pun menjelaskan ada perbedaan kegiatan pada pekan pertama dan pekan kedua saat berada di barak.