Awalnya, saluran air Plengkung Pitu tertutup oleh pepohonan dan bambu, kemudian dibersihkan dan ditata.
Mereka tidak menyangka akan menemukan saluran air peninggalan Belanda tersebut.
Setelah ditemukan, mereka memutuskan untuk menjadikannya ikon wisata Kalimosodo.
Menurut cerita dari warga senior, saluran air ini dulunya digunakan untuk mengairi sawah dan perkebunan Belanda hingga ke Majegan, Tulung, sepanjang 4 kilometer.
Struktur bangunan Plengkung Pitu memiliki tinggi sekitar 4 meter dan panjang sekitar 30 meter.
Di sekitarnya terdapat sumber mata air yang dulunya dialirkan oleh saluran air tersebut.
Salah seorang warga sekitar, Suparno (40), menyatakan bahwa struktur bangunan Plengkung Pitu sangat kokoh dengan batu bata berukuran besar yang masih terpasang rapi.
Ia berharap objek wisata ini segera dibuka dan beroperasi karena sangat bagus untuk berfoto.
(TribunTrends.com/TribunJogja/Disempurnakan dengan bantuan AI)