Rumah tempat tinggal Sigit itu sama seperti rumah-rumah ala rumah pedesaan di Sragen lainnya.
Bagian rumah utama sudah berlantai keramik, sedangkan bagian dapur masih beralaskan semen.
Bahkan, tembok di bagian dapur juga masih berdindingkan batu bata tanpa ada pelapis.
Rumahnya nampak sederhana, dan tidak terlihat ada barang mewah di dalamnya, dikutip TribunJatim.com dari penelusuran lapangan TribunSolo.com, Sabtu (22/2/2025).
Baca juga: Sosok dan Profil Vinanda Prameswati, Wali Kota Termuda Masa Jabatan 2025-2030, Usia Baru 26 Tahun
Selain itu, juga nampak bersih.
Halaman rumah tersebut juga cukup luas, dan rumah itu tidak dikelilingi pagar, alias terbuka.
Di teras rumah terdapat kursi panjang untuk menerima tamu.
Bagian samping kiri dan depan rumah Sigit masih berupa tanah pekarangan kosong.
Suasana di sekitar rumah masa kecil Sigit Pamungkas juga sepi, dan jauh dari kebisingan kota.
Sementara itu, warga sekitarnya juga hidup guyup rukun.
Hal itu nampak ketika Sigit dinyatakan unggul versi hitung cepat Pilkada 2024 lalu.
Dimana, sehari setelah pencoblosan, nampak beberapa warga sekitar masih berada di dapur Sigit untuk memasak makanan, lantaran banyak tamu yang terus berdatangan.
Selain itu, malam hari setelah pencoblosan, warga sekitar juga berinisiatif menggelar musik orgen tunggal, untuk merayakan kemenangan Sigit Pamungkas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, rumah tersebut kini tinggali oleh kakak-kakak Sigit.
Pasalnya, setelah lulus SMA, Sigit merantau ke Yogyakarta untuk berkuliah, lalu diterima sebagai dosen PNS di Fisipol Universitas Gadjah Mada.