Saat pertama kali dibuka, pusat kuliner ini diklaim mampu menampung hingga 2.000 orang dengan 122 tenant UMKM dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Sumber Uang Nunung, Punya Bisnis yang Dibantu Raffi Ahmad, Kini Jual Rumah dan Tinggal di Kos-an
Antrean panjang sempat terlihat memenuhi area hingga ke luar jalan, menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat.
Suasana saat itu sangat hidup, dengan suara obrolan pelanggan, aroma makanan khas Nusantara, serta hiruk-pikuk aktivitas dari para pedagang.
Sepi Pengunjung
Namun, kini pemandangan yang terlihat sangat kontras. Bangku-bangku pengunjung tampak kosong, tanpa keramaian seperti dulu.
Beberapa gerai yang sebelumnya menjadi favorit, seperti kedai mie milik Gio MasterChef, telah meninggalkan lokasi.
Bahkan, pada jam makan siang yang seharusnya menjadi waktu tersibuk area kuliner ini justru sepi, dengan hanya segelintir pengunjung yang datang untuk bersantap.
Bangunan Masih Terawat
Secara fisik, bangunan pusat kuliner ini masih terawat dengan baik.
Akses menuju lokasi pun tetap mudah dijangkau, baik bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Namun, suasana lengang dan minim aktivitas menciptakan kesan tempat yang perlahan ditinggalkan.
Baca juga: Adu Gaya Kahiyang Ayu & Erina Gudono di Pelantikan Bobby Nasution, Sepatu Istri Kaesang Lebih Mahal
Banyak Lapak Kosong
Sejak awal, RANS Nusantara Hebat digagas sebagai wadah bagi para pelaku UMKM untuk berkembang dan memasarkan produk mereka ke khalayak lebih luas.
Sayangnya, sepinya pengunjung membuat misi besar tersebut sulit terwujud.
Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab menurunnya minat pengunjung, mulai dari persaingan dengan pusat kuliner lain di sekitar BSD, kurangnya inovasi dalam menarik pelanggan, hingga tantangan dalam mempertahankan eksistensi di tengah tren bisnis kuliner yang cepat berubah.
Kini, nasib RANS Nusantara Hebat masih menjadi tanda tanya.
Masyarakat pun bertanya-tanya apakah RANS Nusantara Hebat akan benar-benar kembali beroperasi atau justru berakhir sebagai proyek yang tak berumur panjang.
Apakah akan ada strategi baru untuk menghidupkan kembali tempat ini, atau justru akan semakin ditinggalkan? Waktu yang akan menjawabnya.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)