Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.
"Pesan di China semua," tambahnya.
Baca juga: Nekat Bisnis Haram Jadi Bos Uang Palsu, Andi Ibrahim Sudah Terima Gaji Belasan Juta Sebagai Dosen
Cetak Ratusan Juta Sekali Produksi
Syahruna menceritakan cara mencetak uang.
Menurut Syahruna, pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar bisa memproduksi Rp 200 juta sekali cetak.
Percetakan ini pun melalui 19 kali pekerjaan.
Tahap pertama percetakan UV dengan tiga kali cetak.
“Tali air dulu baru benang dengan mesin sablon. Setelah itu cetak UV. Kemudian, cetak magentiknya,” ujarnya.
Syahruna pun mengatakan, tahap pertama mencetak sekitar 1 rim kertas.
“Kalau dirupiahkan sekitar 100 sekali produksi. Yang mengerjakan saya sendiri dengan Nambo,” ujarnya.
Nambo adalah nama baru yang disebut Andi Ibrahim.
Andi Ibrahim bertugas untuk koordinasi tempat dan situasi aman untuk percetakan.
Syahruna mencetak mulai 11.00-17.00 wita.
“Kampus ramai,” ujarnya.
Ia menceritakan bahannya berada disimpan di lantai dua.
“Kami cetak di lantai 1,” ujarnya.
Ia pun menceritakan caranya mengelabui civitas akademika.
“Kami awalnya cetak brosur tapi ini jalan,” ujarnya. (Tribun Trends/Tribunnews)