TRIBUNTRENDS.COM - Geger kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar, bagaimana cara membedakan uang asli dan palsu?
Bisakah uang palsu masuk ATM?
Berikut ini penjelasan lengkapnya dari Bank Indonesia (BI).
Pihak kepolisian mengamankan dua surat berharga senilai ratusan triliun rupiah saat menggerebek pabrik uang palsu di gedung perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Surat berharga yang diamankan terdiri atas satu lembar fotokopi senilai Rp45 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp700 triliun.
Selain itu, polisi juga menemukan uang palsu senilai Rp446,7 juta. Sementara itu, uang palsu senilai Rp1,5 miliar diperkirakan sudah beredar di masyarakat.
Dugaan tersebut muncul karena uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar, mencapai Rp1 miliar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Rezki Ernandi Wimanda, mengatakan bahwa terdapat 11 unsur pengaman pada uang yang beredar di masyarakat.
"Sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, BI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengelola uang," ujar Rezki saat konferensi pers terkait sindikat uang palsu yang digelar di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024).
Rezki mengungkapkan bahwa uang palsu yang ditemukan di Gowa sulit dikenali secara kasat mata dan memiliki peredaran yang sangat luas, layaknya gunung es, di mana hanya sebagian kecil yang terlihat.
"Jadi, uang palsu yang ditemukan ini seperti gunung es. Yang terlihat hanya permukaannya, tetapi yang beredar mungkin sudah banyak. Kita tidak tahu," ucapnya.
Untuk itu, BI memastikan kualitas uang rupiah di Indonesia dengan menanamkan 11 unsur pengaman pada setiap lembar uang.
Rezki menjelaskan bahwa unsur pengaman pada uang rupiah meliputi bahan kertas khusus dengan tanda air (watermark), electrotype, benang pengaman (security thread), kode tunanetra (blind code), tinta yang berubah warna (optical variable ink), dan tulisan mikro (microtext).
"Kemudian ada pencetakan kasar sehingga, jika diterawang, elemen-elemen pengaman tersebut saling melengkapi," jelasnya.
Selain itu, nomor seri pada uang rupiah asli selalu berbeda satu sama lain.
"Jadi, kalau diterawang, dilihat, atau diraba, uang asli dan palsu bisa dibedakan," tambahnya.
Baca juga: Bukan Andi Ibrahim, Ini Orang Pertama yang Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin, Awalnya Cetak di Rumah
Dilihat, Diraba, Diterawang
Dikutip dari Bank Indonesia, masyarakat dapat lebih mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah kertas tahun emisi 2022 dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang. Pada tiap langkah tersebut, uang akan menampilkan ciri berbeda.
8 Cara Cek Keaslian Uang Pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000
Dilihat:
- Gambar utama terlihat.
- Nominal pecahan terlihat.
- Benang pengaman asli terlihat.
- Logo BI dengan tinta yang berubah warna ada.
Diraba:
- Bagian-bagian tertentu terasa kasar.
- Terdapat kode tunanetra (blind code)
Diterawang:
- Tanda air (watermark) dan electrotype ada.
- Gambar saling isi (rectoverso) terlihat
Kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan.
Warga merasa khawatir bilamana uang palsu tersebut telah beredar luas.
Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), khususnya yang memiliki fitur setor tunai, aman dari uang palsu.
Deputi Direktur Bank Indonesia Sulawesi Selatan Edy Kristianto mengatakan, mesin ATM telah dilengkapi dengan kontrol sensor yang mampu mendeteksi uang palsu.
"Untuk ATM setor tunai paling susah dimasukkan (uang palsu). Karena selain kontrol manusia, juga ada kontrol sensor, jadi tertolak," ujarnya di Makassar, Jumat (20/12/2024), dikutip dari Tribun Timur.
Edy juga menyatakan, BI terus berupaya maksimal dalam menjaga keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap alat pembayaran yang sah.
Diolah dari artikel di KOMPAS.com