Menurut pelapor anonim ini, ibu mertuanya terlalu mengontrol dan sibuk dengan urusan rumah tangga tanpa memikirkan perasaan orang lain.

"Gantung saja bajunya. 

Padahal suamiku tidak melakukan satu pekerjaan pun. 

Dia bahkan tidak mau mengurus anak. 

Aku yang melakukan segalanya.

"Ibu mertua saya tipenya yang suka sibuk dengan anak-anak. 

Kalaupun anaknya bersalah, dia back up (membela)," kata pelapor lagi.

Ungkapan yang diungkapkan perempuan ini ternyata mengundang berbagai pendapat dan persepsi orang lain terhadap sikap menantunya.

Ratata menyarankan agar suaminya mencari solusi agar kedua belah pihak tidak lagi tinggal satu atap.

“Ini salahku… Laki-laki harusnya menyiapkan rumah kontrakan untuk ditinggali orang asing sebelum menikah.

"Duduk saja di ketiak ibu. 

Berhenti punya anak, jangan duduk dan tambah anak kalau tahu laki-laki itu miskin (tidak mampu) menyewa rumah atau kamar. 

Istri juga jadi korban," kata seorang warganet.

Menanggapi salah satu komentar di Facebook, perempuan ini menjelaskan bahwa mereka sebenarnya tinggal terpisah, namun bertetangga.

“Saya dan ibu mertua tinggal di rumah masing-masing. Tapi rumah saya bersebelahan dengan rumah mertua,” jelasnya.