Jawaban:
b. Mendorong guru fokus pada ketercapaian CP di akhir fase tanpa perlu memperhatikan perkembangan peserta didik dan kesinambungan proses pembelajaran antar kelas.
2. Capaian Pembelajaran (CP) dapat dirumuskan merujuk pada teori belajar konstruktivisme dan kurikulum dengan pendekatan Understanding by Design (UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & Tighe (2005). Dalam kerangka teori ini, “memahami” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati atas suatu fenomena. Terkait hal tersebut, pernyataan yang benar dalam kurikulum Merdeka adalah….
a. Hirarki pengetahuan tidak digunakan dalam merumuskan CP dan tujuan pembelajaran turunan dari CP.
b. Taksonomi pengetahuan tidak menggunakan kata kerja operasional yang spesifik.
c. Memberi kebebasan kepada guru mengikuti taksonomi pengetahuan menurut teori yang disukai.
d. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang komplek tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah.
e. Menganggap bahwa “memahami” dapat dicapai tanpa melibatkan proses dan pengalaman belajar yang mendalam serta tanpa memberikan kesempatan untuk menjelaskan, menginterpretasi, dan mengaplikasikan informasi dengan berbagai perspektif.
Jawaban: d. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang komplek tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah.
3. “Apa yang seharusnya dilakukan, diketahui, dan dipahami oleh peserta didik di akhir pengajaran?”. Pertanyaan tersebut perlu dirumuskan oleh guru apabila akan melakukan tahap….
a. Perencanaan strategi pembelajaran
b. Merumuskan tujuan pembelajaran
c. Merancang asesmen
d. Perencanaan kegiatan pembelajaran
e. Perencanaan model pembelajaran
Jawaban: b. Merumuskan tujuan pembelajaran