Satya menemui Presiden Rebuplik Indonesia yang ke-2 untuk mengucapkan belasungkawa.
"Pak Harto memeluk saya, kemudian berkata sangat perlahan, 'Piye to, kok ora iso ditolong...? (Bagaimana, kok tidak bisa ditolong?)'," ujar Satya yang menirukan ucapan Soeharto.
Dokter itu tidak bisa berkata-kata saat mendengar ucapan Soeharto.
Ia hanya terdiam melihat The Smilling General menangis.
Seoharto beberapa kali mengusap tetesan air matanya dengan sapu tangan.
"Saya hanya tertegun, turut merasakan dalamnya kepiluan di hati Pak Harto," ucapnya.
Setelah kepergian istrinya, Soeharto sering menghabiskan waktu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Soeharto meminta anak-anaknya untuk mengantarnya ke TMII.
Di sana, Soeharto hanya duduk terdiam sambil memegang tongkat jalannya.
Baca juga: Pantas Soeharto Kepincut, Terungkap Potret Cantik Ibu Tien saat Muda, Lesung Pipinya Bikin Salfok
Soeharto melepas rindu dan mengenang saat bersama sang istri.
"Walau bicaranya sudah tidak jelas tapi saya bisa mengerti isi perkataan beliau. Pak Harto bilang, 'Saya rindu pada Ibu dan setiap saya merindukan Ibu, Taman Mini ini yang membuat kerinduan saya terobati," kata Bambang Sutanto, mantan pimpinan TMII.
TMII memang dibangun atas gagasan Tien Soeharto.
Saat itu, Soeharto membela proyek TMII yang diprotes karena dianggap tak bermanfaat dan mubazir.
Semasa hidupnya, Tien Soeharto sering mengunjungi TMII bersama suaminya.