Satria mengaku terkejut saat ada komentar yang merendahkan pekerjaanya.
"Aku juga sempet kaget ada komentar 'cape-capet sekolah 12 tahun cuma jadi tukang seblak'," ujar Satria membaca komentar.
Pria asal Ciamis, Jawa Barat itu pun menyayangkan dengan komentar warganet tersebut.
"Tapi yasudahlah, tidak semua orang pintar menggunakan hp dengan baik," lanjutnya.
Baca juga: 220 Orang Daftar Kerja di Warung Seblak Bang Satria di Ciamis Jabar, Cuma 20 Diterima, Ini Tugasnya
Lebih lanjut, Satria mengatakan ada dua jenis tes yang dilakukan untuk pelamar kerja.
Dua tes itu adalah tes menulis dan wawancara.
Satria juga meminta maaf banyak orang yang tidak diterima di warung seblak miliknya.
Hal itu karena ia hanya membutuhkan 20 karyawan baru.
Satria mengaku dulu pernah membuka lowongan kerja via email, namun hal itu tidak efektif.
"Kebanyakan udah kerja, malah keluar seenaknya. Jadi di sini aku bener-bener cari yang butuh pekerjaan," pungkasnya.
Mayoritas orang Ciamis
Satria mengatakan para pelamar mayoritas berasal dari Ciamis.
Namun, ada satu orang dari Jakarta yang sengaja datang.
"Mayoritas sih orang Ciamis memang, tapi ada satu orang dari Jakarta, jadi ceritanya itu dia lagi nyari kerja di Bandung, terus lihat postingan itu dan sengaja datang ke Ciamis untuk ikut walk in interview, tapi dia tidak lolos, kasihan juga dari jauh soalnya," ujar Satria, kepada Tribunjabar.id, Kamis (23/5/2024).
Lanjut Satria, para pekerja baru yang dibutuhkan itu nantinya akan bertugas untuk memasarkan seblak instan secara online. Melihat antusiasme para pencari kerja itu, Satria merasa senang sekaligus prihatin karena itu artinya angka pengangguran di Indonesia termasuk di Ciamis juga cukup tinggi.