Ini riwayat hidup susah Ahmad Sahroni sebelum jadi anggota DPR dan pengusaha hingga rumah dijarah, ternyata pernah hidup pas-pasan jadi tukang semir, sopir, tukang cuci kapal

TRIBUNTRENDS.COM, JAKARTA - Transformasi hidup Ahmad Sahroni, anggota DPR RI Fraksi NasDem, ibarat kisah epik yang penuh lika-liku.

Dari jalanan Tanjung Priok yang keras, ia bangkit dari seorang tukang semir sepatu, sopir, hingga tukang cuci kapal pesiar. Perlahan, ia meniti tangga bisnis, lalu melesat ke panggung politik nasional. Kekayaannya yang melimpah membuatnya disematkan julukan Crazy Rich Tanjung Priok, simbol dari perubahan nasib yang begitu mencolok.

Namun, Sabtu sore (30/8/2025), kemewahan itu seakan runtuh dalam sekejap. Rumah tujuh lantai miliknya di Jalan Swasembada Timur XXII—lengkap dengan kolam renang indoor dan rooftop berpanorama pelabuhan—digempur massa. Dinding megah yang dulu berdiri angkuh kini porak poranda, isinya dijarah habis-habisan.

Kehidupan yang dahulu berkilau kini diliputi tanda tanya. Di manakah Ahmad Sahroni berada saat rumahnya dihantam amukan warga? Dan masihkah ia bisa disebut Crazy Rich Tanjung Priok, atau gelar itu ikut runtuh bersama puing-puing rumah megahnya?

Total Kekayaan Rp 328 Miliar, Rumahnya 7 Lantai Dijarah Warga

Total kekayaan Ahmad Sahroni tercatat mencapai Rp328 miliar menurut laporan e-LHKPN terbaru.

Ahmad Sahroni juga memiliki banyak properti di Jakarta, Bali, dan kendaraan mewah, termasuk motor gede seperti Ducati dan BMW.

Urusan gaya hidup dan hobi, Ahmad Sahroni dikenal sebagai penggemar otomotif dan menjabat sebagai ketua Ferrari Owner's Club Indonesia.

Gaya hidupnya yang glamor dan tetap membangun rumah di kampung halamannya membuatnya dianggap sebagai simbol kesuksesan yang tetap membumi.

Julukan Crazy Rich Tanjung Priok bukan hanya soal harta, tapi juga tentang transformasi hidup yang dramatis dan keberanian membangun istana di tempat asalnya. 

Rumah 7 lantai milik Ahmad Sahroni, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, diamuk massa hingga hancur bahkan dijarah pada Sabtu (30/8/2025).

Amarah massa ini dipicu oleh pernyataan Ahmad Sahroni terkait demo yang digelar masyarakat untuk mendesak pembubaran DPR RI beberapa waktu lalu.

Ia menyebut bahwa masyarakat yang menginginkan DPR RI bubar memiliki mental sebagai "orang tertolol sedunia".

Ucapan tersebut kemudian menuai kritik keras dari berbagai kalangan, hingga rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok digeruduk oleh massa.

Warga melempari batu dan menghancurkan pagar, insiden ini pun menimbulkan kerusakan parah.