TRIBUNTRENDS.COM - Para wanita terkadang merasa ketar-ketir ketika terlambat menstruasi.
Telat haid bisa disebabkan karena beberapa hal, salah satunya stres.
Selain stres, kehamilan juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang kemudian menyebabkan telat datang bulan.
Namun perlu diketahui, telat haid karena stres dan hamil memiliki perbedaan gejala.
Baca juga: Dear Muslimah, Ini 4 Ibadah yang Tetap Bisa Dilakukan Meski Sedang Haid, Lengkap Doa Setelah Haid
Perbedaannya juga bisa dilihat dari tindakan untuk mengatasinya.
Berikut ini 3 perbedaan telat haid karena stres dan hamil.
Lengkap dengan bacaan doa setelah haid dan tata cara mandi wajib untuk membersihkan diri di hari terakhir menstruasi.
Perbedaan telat haid karena stres dan hamil
Tiap wanita tentu memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda.
Umumnya, siklus haid terjadi sekitar 24-38 hari setelah menstruasi periode sebelumnya.
Meskipun hanya satu hari, haid dapat dikatakan telat ketika Anda memiliki siklus menstruasi normal.
Namun, telat haid tidak hanya disebabkan oleh kehamilan. Ada berbagai masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab telat haid, termasuk stres.
Stres dan kehamilan sama-sama akan menyebabkan haid terlambat atau berhenti sama sekali.
Namun, telat haid karena stres dan hamil berbeda.
Disarikan dari Cleveland Clinic dan WebMD, ada beberapa perbedaan telat haid karena stres dan hamil yang perlu diketahui.
-
Kondisi hormon ketika stres dan hamil
Perbedaan telat haid karena stres dan kehamilan yang pertama dapat dilihat dari efek yang ditimbulkan pada tubuh.
Stres dan kehamilan sama-sama akan mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga berdampak negatif pada siklus haid.
Ketika Anda merasa stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol.
Hormon kortisol yang diproduksi akan membuat darah mens menjadi terlalu sedikit, menghambat siklus menstruasi, atau menghentikan menstruasi sama sekali.
Ketika tingkat stres terlalu tinggi, waktu telat haid akan lebih lama, bahkan hingga berbulan-bulan.
Sebaliknya, kadar hormon estrogen dan progesteron akan meningkat ketika terjadi pembuahan sel telur sehingga akan menghentikan peluruhan dinding rahim yang menyebabkan menstruasi.
Akibatnya, siklus menstruasi akan berhenti selama kehamilan dan akan kembali normal setelah bayi lahir.
-
Tanda-tanda stres dan hamil
Stres dan kehamilan akan memberikan efek yang berbeda untuk tubuh, baik secara fisik dan emosional.
Tanda-tanda stres yang akan muncul, seperti:
-
- Merasa tidak bertenaga atau lemas
- Merasa nyeri dan sakit di beberapa bagian tubuh, seperti kepala, perut, otot, dan dada
- Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia
- Mudah sakit dan mengalami infeksi
- Mengalami penurunan gairah seksual
- Mudah marah, frustasi, dan memiliki suasana hati yang buruk
- Merasa tidak percaya diri, kesepian, tidak berdaya, dan depresi
Sedangkan tanda-tanda kehamilan yang akan dialami, seperti:
-
- Lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil
- Merasa lelah, terlebih di awal kehamilan
- Merasa mual di pagi atau di malam hari
- Mengalami pembengkakan di payudara dan terasa nyeri ketika disentuh
- Memiliki keinginan untuk makan makanan tertentu, terus-menerus merasa lapar, dan tiba-tiba menyukai makanan yang sebelumnya tidak disukai
- Merasa pusing dan seperti ingin pingsan
- Mengalami kram perut seperti gejala PMS (sindrom pramenstruasi)
- Mengalami perubahan suasana hati yang cepat
- Mengalami perut kembung sehingga lebih sering kentut
- Mengalami perubahan pada kulit, seperti muncul jerawat
Meskipun begitu, masing-masing wanita akan mengalami tanda yang berbeda-beda ketika stres atau hamil, tergantung dari respon tubuh yang dimiliki.
-
Tindakan yang perlu dilakukan
Telat haid yang disebabkan oleh kehamilan umumnya tidak perlu dikhawatirkan karena siklus menstruasi akan kembali normal setelah bayi lahir.
Namun, Anda yang telat haid karena hamil perlu segera melakukan tes kehamilan dan pemeriksaan kehamilan secara medis.
Sedangkan Anda yang mengalami terlambat haid karena stres perlu menghindari penyebab stres dan melakukan kegiatan relaksasi, seperti berolahraga, makan makanan yang bernutrisi, dan melakukan perawatan diri.
Ketika kadar stres di dalam tubuh menurun, siklus haid umumnya akan kembali normal.
Dikutip dari Kompas.com, memahami perbedaan telat haid karena stres dan hamil di atas sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan perawatan atau pengobatan yang diperlukan.
Namun, Anda yang telat haid dan tidak merasakan gejala hamil atau stres perlu segera mencari bantuan medis karena bisa jadi gejala dari penyakit tertentu.
Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis karena bisa menyebabkan masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Doa Setelah Haid
Baca juga: Cewek Wajib Tahu, Ini 4 Cara Agar Siklus Menstruasi Lancar & Keluar Banyak, Lengkap Doa Setelah Haid
Di hari terakhir haid, jangan lupa untuk membaca doa setelah haid berikut ini.
Para Muslimah dianjurkan membaca doa ini karena doa ini merupakan bacaan niat untuk melakukan mandi wajib setelah haid.
Mandi wajib dilakukan untuk membersihkan diri setelah menstruasi agar ibadah yang kita kerjakan sah.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'ala."
Tata cara mandi wajib setelah haid
1. Baca doa niat mandi wajib setelah haid selesai
2. Lanjutkan dengan membersihkan kedua tangan sebanyak 3 kali
3. Jangan lupa bersihkan daerah kemaluan lalu cuci tangan dengan sabun setelahnya
4. Baca doa niat wudhu kemudian mulailah berwudhu
5. Lanjutkan dengan membasuh kepala tiga kali sampai ke pangkal rambut
6. Lalu, pisah-pisahkan rambut dengan jari
7. Kemudian guyurlah seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lanjut ke sisi kiri
8. Pastikan untuk membersihkan lipatan-lipatan dan bagian tersembunyi
(TribunTrends/Tiara)