Aslina sebenarnya mengaku sudah menerima takdir yang diberikan ini.
Namun rasa duka yang ia alami ini bukanlah sesuatu yang untuk dilewati, kata-kata sabar juga tak bisa serta merta ia cerna.
“Orang-orang menyuruhku untuk bersabar, tapi hanya Tuhan yang tahu betapa sakitnya hatiku sebagai seorang ibu.”
Wanita itu meratapi nasibnya, bertanya mengapa dia mengalami nasib yang sama setiap momen lebaran.
Bahkan momen pilunya ini hanya terhitung berurutan di tahun yang berbeda.
Aslina mengaku bahwa dia menginginkan keadilan bagi putranya karena kecelakaan ini, karena ini bukan kesalahan mereka.
“Saya tidak dendam tapi tolong bersikap adil terhadap anak saya yang meninggal." ungakap Aslina."
"Bukannya saya tidak menerima takdir, tapi saya hanya ingin keadilan bagi mereka.”
Betapa tragisnya nasib Aslina ditinggal kedua putra kesayangannya di momen Idulfitri ini.
(*)
--
(TribunTrends/Dhimas)