Berita Viral

Tangis Pilu Ibu Jelang Lebaran, Anak Meninggal H-1 Idul Fitri, Sepeda Motor Tabrakan dengan Mobil

Penulis: Hanna Suli
Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu menangis pilu anak remajanya tewas kecelakaan H-1 jelang lebaran

Pria paruh baya tersebut meminta maaf pada sang anak lantaran kini ia tahan akibat tragedi kecelakaan di Tol Cikampek.

Sopir Bus Primajasa, Heri, memberikan kesaksiannya terkait kecelakaan mengerikan itu.

Saat itu, dia sedang mengemudikan bus dari arah Bandung menuju Jakarta.

Kala itu, jalan yang dilaluinya sedang dilakukan contra flow dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju timur.

Tiba-tiba Gran Max itu nyebrang ke saya. Nyelonong. Saya coba menghindari ke kiri," katanya pada Senin (8/4/2024).

Namun, meski sudah menghindar, kecelakaan pun tak terhindarkan.

Bus tersebut terlibat kecelakaan adu banteng dengan mobil Gran Max.

Selain beradu banteng, kata Heri, bus yang dikendarainya juga ditabrak oleh mobil Terios di bodi belakang bagian kiri.

Beruntung, kejadian itu tak melukai Heri.

Baca juga: Semua Penumpang Tewas, Kondisi Mayat Korban Kecelakaan Maut Tol Cikampek Miris, Hanya 1 Yang Utuh

Akan tetapi, sang kernet bus mengalami luka-luka lantaran terjepit di bodi bus yang ringsek.

"De, bapak ditahan"

Sempat terjadi percakapan pilu antara Heru dan sang anak pascakecelakaan maut di tol tersebut.

Percakapan Heru viral pria bernama Mahardika Utama menceritakannya di media sosial Facebook.

Ia bercerita bahwa sopir yang sudah terlihat sepuh itu memberikan secarik kertas berisi nomor telepon.

"Tolong bapa isiin data ke nomor ini sekarang," ujarnya lirih kepadanya.

Detik-detik Heri sopir Bus Primajasa telp anaknya usai kecelakaan Tol Cikampek (via TribunJakarta)

Ternyata, itu nomor ponsel Heri.

Mahardika, mencoba membantu Heri semampunya.

Pasalnya, jurnalis TV tersebut harus menyiarkan informasi pascakecelakaan tersebut.

"Di tengah hiruk pikuk breaking news, saya berusaha bantu pak Heri sebisanya.

Enggak lama kemudian Pak Heri keluar dari ambulans sambil buru-buru menghubungi seseorang di ujung telepon," ceritanya.

Ia sepertinya menghubungi anggota keluarga untuk memberitahukan mengenai peristiwa kecelakaan yang menimpanya.

"De, hampura (maaf)  Bapak ditahan di Polres Karawang.

Kasih tahu mamah," katanya dengan suara bergetar.

(TribunTrends.com/ Suli Hanna, TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com)