Yuni yang sebelumnya melaporkan kejadian kekerasan itu ke Polsek Purwakarta Kota itu langsung dilarikan ke RSUD Bayu Asih untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun nahas, anak kandungnya itu benar-benar dinyatakan sudah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
"Tapi sebelum pulang, mau laporan dulu ke polisi. Sebelum kantor polisi, baru ketahuan anak itu sudah kaku, sudah meninggal di dalam angkot," ujarnya.
Isak tangis Yuni pun pecah selama mengantarkan jasad anak keduanya itu dari kamar IGD ke ruang jenazah.
"Bapak tiri yang aniaya, kejadian kemarin sore. Ketahuan meninggal tadi pagi di angkot mau pulang.
Kan semalam diusir tuh sama bapak tirinya. Semalam tuh dikasih makan, tapi anak enggak mau, terus malah dipaksain makannya.
Terus sambil digaplokin sama dijedotin kepalanya ke tembok," ungkap Yuni.
Pelaku Sering Aniaya Anak
Yuni mengatakan, suaminya sering melakukan kekerasan terhadap BTM. Yuni sudah berupaya untuk melindungi BTM.
"Soalnya sebelumnya enggak kenapa-napa.
Terus dia jawab, katanya ditonjok ayah, bagian perut, enggak tahu masalah apa.
Sehari-sehari emang sudah sering aniaya dan saya sudah sabar-sabarin.
Awalnya marah-marah, dikira anaknya mungkin bohongan sakit perutnya, padahal mah muntahnya banyak sampai muntah kuning," ujar Yuni.
Yuni menikah dengan UM empat bulan lalu.
Ia masih mempertahankan pernikahan dengan UM demi anaknya.