TRIBUNTRENDS.COM - Seorang anak berkebutuhan khusus tidur (ABK) bareng jasad ibu yang sudah berhari-hari meninggal dunia.
Kondisi jasad sang ibu yang meninggal ini sudah membusuh hingga dikerubungi belatung.
SK (61) seorang ibu yang tinggal di Jalan Raung, Kelurahan Singoturunan, Kecamatan/Kabupaten Banguwangi ini meninggal dan ditunggui oleh anak angkatnya yang merupakan seorang ABK.
Saat ditemukan pada Minggu (24/3/2024). kondisi jenazah yang membusuk dan banyak belatung itu hanya ada DA (31)yang berada disamping jenazah. DA diketahui merupakan mengidap autisme.
Selama ini, SK bekerja sebagai pedagang empon-empon di Pasar Banyuwangi.
Salah seorang kenalannya merasa curiga SK tak menampakkan diri di pasar selama sekitar 4-5 hari.
Baca juga: Warga Bogor Syok Cium Bau Busuk, Ternyata Ada Mayat Pria Tergantung di Pohon, Diduga Bunuh Diri
Kenalan tersebut akhirnya mendatangi rumah kontrakan SK pada hari Minggu (24/3).
Ia curiga sebab rumah tersebut tertutup rapat dan aroma busuk tercium.
“Kemudian melaporkan ke kami. Kami bersama warga kemudian membuka secara paksa rumah tersebut dari luar,” kata Ketua RT setempat, Ainur Rofiq.
Saat pintu belakang rumah berhasil dibuka, warga masih harus mendobrak pintu kamar korban yang kondisinya juga terkunci. Setelahnya, baru diketahui bahwa SK telah meninggal.
Posisinya berbaring di atas kasur. Kulitnya mengelupas dan belatung telah memenuhi sebagian tubuhnya. Sementara sang anak juga berbaring di kasur yang sama. Di dekat ibunya, ia menangis.
“Anaknya sudah biasa menangis atau teriak-teriak. Jadi tidak tahu menangisnya karena ibunya meninggal atau karena yang lain,” imbuh dia.
Rofiq dan warga lain melaporkan meninggalnya SK ke Polsek Banyuwangi Kota. Informasi itu pun diteruskan ke petugas kesehatan agar korban dapat dievakuasi.
Proses evakuasi berjalan dua kali. Anak korban dievakuasi pertama kali.
Baca juga: Gara-gara Cemburu, Suami Tega Cekik & Bekap Istri Hingga Tewas, Jasad Ditinggal Sampai Membusuk
Kondisinya sudah lemas dan kurus. Ia diangkut ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.
Setelahnya, petugas kesehatan mengevakuasi jenazah sang ibu. Jenazah diurus di rumah sakit. Proses pemakaman menunggu keputusan keluarga.
Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Kusmin menjelaskan, alamat korban berdasarkan kartu identitas adalah warga setempat. Namun, alamat yang tertera berada di jalan lain.
Korban tak memiliki keluarga dekat yang tinggal di sekitar lokasi.
Pihaknya memprakirakan, korban telah meninggal lebih dari empat hari sebelum ditemukan.
Menurut keterangan warga, korban tak memiliki riwayat penyakit yang membahayakan.
“Kepada warga sempat mengeluh migran dan ada yang bilang juga punya riwayat sakit lambung. Masih akan kami cek,” ujarnya.
Gara-gara Cemburu, Suami Tega Cekik & Bekap Istri Hingga Tewas, Jasad Ditinggal Sampai Membusuk
Seorang suami di daerah Angke, Tambora, Jakarta Barat tega menghabisi nyawa istrinya sendiri.
Hanya gara-gara emosi dan cemburu, suami inisial D (50) tega membunuh istrinya S (50).
Parahnya setelah membunuh sang istri, D langsung kabur dan membiarkan jasad istrinya membusuk di dalam kontrakan.
Baca juga: Pria di Kalsel Cemburu Lihat Pacar Layani Pembeli di Warung, Kepala Korban Retak Dipukul Pakai Palu
Jenazah S pertama kali ditemukan warga sudah dalam keadaan membusuk pada Minggu (25/2/2024).
Padahal korban telah meninggal dunia sejak Rabu (21/2/2024).
Polisi mengungkap penyebab korban tewas yakni dibunuh suaminya dengan cara dicekik dan dibekap.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi, mengatakan memastikan tidak ada senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
Hanya saja, sejumlah perabot rumah tangga yang disimpan di dalam kontrakan tersebut rusak.
"Jadi pada saat cekcok, sang suami emosi, kemudian spontan dia langsung mencekik dan membekap si istri dengan menggunakan bantal," kata Syahduddi saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (28/2/2024).
Setelah membekap sang istri, kata Syahduddi, pelaku mengetahui istrinya telah meninggal dunia.
Oleh karena itu, Syahduddi melarikan diri dengan terlebih dahulu mengunci pintu kontrakan dari luar menggunakan tali rafia.
"Ketika meyakini istrinya sudah meninggal, dia langsung mengunci dari luar rumah kontrkannya dan langsung melarikan diri," tutur Syahduddi.
Indikasi Kejanggalan
Polisi juga mengungkap banyaknya kejanggalan yang terdapat di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kejanggalan itu antara lain terkuncinya pintu kontrakan dari luar menggunakan rafia, serta beberapa perabotan rumah tangga yang rusak.
"Sehingga kami patut menduga ada kematian yang tidak wajar di situ. Kami lakukan serangkaian penyelidikan dan ternyata korban tinggal bersama suaminya," kata Syahduddi.
"Pada saat korban ditemukan, sang suami sudah tidak ada di tempat.
Sehingga kami berupaya untuk mencari keberadaan suami dan kami patut menduga penyebab korban menunggal dunia ada dugaan yang dilakukan oleh pihak suaminya," tutur Syahduddi.
Baca juga: Nikah Muda & Alami KDRT, Artis Kini jadi Aktivis, Santai Beber Alasan Putuskan Pindah Keyakinan
Setelah diselidiki, diketahui j korban dan suaminya sempat terlibat cekcok lantaran masalah asmara.
"Dia mengakui dia melakukan pembunuhan terhadap istrinya dikarenakan ada cekcok rumah tangga sebelumnya," jelas Syahduddi.
"Kemudian ada motif kecumburan di situ, sehingga suami emosi dan membunuh istrinya," ucap Syahduddi.
Kini, pelaku telah mengamankan suami korban berinisial D (40) di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat.
Dia terancam Pasal 338 KUHP dengan hukuman penjara selama 20 tahun.
(TribunTrends/Surya.co.id/Tribun-Medan.com)