Jumlah itu terdiri dari 53 laki-laki dewasa, 39 perempuan dewasa, 25 anak laki-laki dan 30 anak perempuan.
Dan saat ini, para pengungsi itu telah diletakkan di sebuah teluk yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Pagi tadi dipimpin oleh Danlantamal 1, Kapolres, Dandim, beserta seluruh yang terkait sudah mendatangi lokasi.
Alhamdulillah kondisi mereka berada di satu teluk yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat, harus menggunakan perahu menuju ke tempat mereka.
Sementara logistik saat ini didukung oleh masyarakat," ujarnya.
Tujuan Rohingya ke Indonesia
Bukan mengungsi, Polresta Banda Aceh beberapa waktu lalu mengungkap motif sebenarnya dari 135 etnis Rohingya yang mendarat di Aceh.
Dari sejumlah saksi yang diperiksa, rata-rata mereka datang ke Aceh untuk mencari pekerjaan.
Hal itu diungkap oleh Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi Irwan Ramli usai ditangkapnya seorang penyelundup imigran Rohingya, bernama Muhammad Amin (35).
Polisi mengatakan, modus Amin adalah menjanjikan pekerjaan kepada korban.
Baca juga: Perbandingan Bantuan untuk Korban Banjir dan Imigran Rohingya, Bak Langit dan Bumi: Mie, Ayam Goreng
Para korban mulanya menempati kamp pengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh.
Lalu, tersangka mengajak para korban untuk pergi ke Malaysia, Thailand, dan Indonesia supaya bisa bekerja dan mendapatkan uang.
Hal tersebut terungkap ketika polisi memeriksa sejumlah saksi.
Akan tetapi, untuk bisa pergi menuju negara tujuan, para korban harus menyerahkan uang sebesar 100.000 hingga 120.000 taka atau sebesar Rp 14 juta hingga Rp 16 juta.
"Seorang saksi berinisial MSA, yang kami periksa, mengaku membayar 100.000 taka, atau Rp 14 juta, untuk pergi ke Indonesia, dan dijanjikan mendapat pekerjaan," ujar Fahmi, Senin (18/12/2023).
Baca juga: Salah Kami Apa Pengungsi Rohingya Sedih Diusir Mahasiswa, Kini Sudah Kembali ke Tempat Penampungan