“Hasil rekapitulasi ini telah ditetapkan dalam Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2024 tentang Hasil Pemilihan Umum Anggota DPRD DKI Jakarta Tahun 2024,” ujar Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya saat dikonfirmasi Selasa (12/2/2024).
Adapun perolehan suara PKS saat ini meningkat dibandingkan pada Pileg DPRD DKI Jakarta 2019, yakni 917.005 suara.
Kala itu PKS menduduki peringkat ketiga setelah Gerindra yang mendapat 935.793 suara) dan PDI-P sebanyak 1.336.344 suara.
Atas perolehan pada Pileg 2019 itu, PKS mengantongi 16 kursi dan juga mendapatkan jatah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Jelang Pilgub 2024, PKS Siapkan 3 Nama, Bisa Bertarung Rebut Kursi Gubernur Jabar, Siapa Saja?
Tak sedikit partai yang sedang menyiapkan kadernya untuk ikut maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 tak terkecuali PKS.
Dari keterangan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan, sudah menyiapkan tiga politisinya.
Lantas siapa saja yang akan maju bertarung memperebutkan kursi gubernur Jawa Barat November 2024 mendatang?
Baca juga: 10 Tokoh Raih Poin Tertinggi Survei Elektabilitas Cagub Jateng 2024, Gibran Ada di Puncak
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan, mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan nama-nama yang akan maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024.
Mantan gubernur Jawa Barat ini menyebut, siapa pun dapat melaju ke bursa Pilgub 2024.
"Saya kira siapa pun mungkin karena kan belum ada keputusan," ujarnya di Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (5/3/2024).
Meski begitu, kata Aher, partainya sudah mulai mendapatkan bisikan terkait nama-nama yang akan didukung.
Di antara nama-nama tersebut adalah Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman.
Kendati demikian, partainya belum melakukan pembicaraan serius terkait rancangan strategis dan arah dukungan di Pilgub Jabar.
"Belum ada pembicaraan lebih serius yang bisa diumumkan. Kalau perbincangan bisik-bisik belum resmi ada, tentu saja biasa, namanya juga di politik, kalau ngomong politik biasa."