Mereka melakukan aksinya dengan menggunakan senapan angin dan batu.
Baca juga: Tolak Hak Angket, Puluhan KPPS di Lamongan Demo: yang Mengajukan Tak Menghargai Kerja Keras Kami!
Kata Teddy, pelaku berinisial DS (50), ketua organisasi masyarakat Ikatan Pemuda Karya (IPK) Pancur Batu, sekretaris IPK Pancur Batu ASG (28). Serta 3 anggota ormas IPK Pancur Batu, EG (27), BST (24), dan MS (40).
Teddy mengatakan, kasus ini terjadi pada Februari 2024, berawal dari perseteruan antara ormas IPK dengan Pemuda Karya Nasional (PKN).
Tepatnya cekcok antara anak dari Ketua IPK dengan sekelompok massa dari PKN.
"Mulanya anaknya Ketua PAC (IPK) ini lewat di depan Jalan Jamin Ginting. Pada saat melewati (jalan itu) ada sekelompok ormas PKN.
Saat melewati, ada bahasa seolah-olah di antara salah satu massa PKN, mengolok-olok Ketua (PAC IPK Pancur Batu)," ujar Teddy di Mapolrestabes Medan.
Selanjutnya, anak ketua IPK Pancur Batu mendatangi kelompok PKN.
Perkelahian tidak terjadi karena dilerai warga sekitar. Dari sinilah pertikaian kedua kelompok terjadi.
Baca juga: Ortu Demo di Polda Maluku, Kini Anak Bisa Berangkat Pendidikan, Casis Tamtama Sempat Ditahan 2 Hari
Selanjutnya sopir truk PT Key-key milik Ketua PKN Pancur Batu, dianiaya. Penyerangan dilakukan dua kali.
Pertama, terjadi pada Jum'at (1/3/2024) dinihari.
Saat itu, truk pengangkut tanah yang dikendarai Ivan Sanchez diberhentikan pelaku di Jalan Jamin Ginting, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu.
"Para pelaku langsung melakukan pengrusakan terhadap truk dengan cara melempari menggunakan batu.
Kemudian ada juga pelaku yang menembak dengan senapan angin sehingga korban mengalami luka tembak pada bagian samping pelipis kiri," tutur Teddy.
Setelah itu korban melarikan diri menggunakan truknya.
Kemudian pengrusakan truk PT Key-key kedua dilakukan di hari sama, tepatnya pukul 06.00.