Kepada petugas, Samsudin menyampaikan bahwa video itu dibuat hanya untuk konten. Kejadian dalam video itu tidak terjadi.
"Kami juga dalami pembuatan video itu. Informasi yang kami terima video itu dibuat di Jawa Barat," ujarnya.
Baca juga: Gagal Beraksi! Pencuri Laptop di Bus Modus Tukar Buku Berhasil Ditangkap, Nyaris Diamuk Massa, Apes!
Menurut Wiwit, pada video di youtube paling bawah ada diskripsi disclaimer yang menyebutkan kejadian di konten itu fiktif.
"Tapi, ini menurut saya agak culas sedikit. Tentunya (video) ini sudah meresahkan.
Yang bersangkutan (Samsudin), pagi ini berjanji untuk membuat klarifikasi terhadap video tersebut," katanya.
Menurut Wiwit, video itu meresahkan dan perlu kedewasaan berpikir baik bagi yang melihat maupun yang membuat video.
Wiwit juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu membuat hal-hal maupun konten-konten yang bisa meresahkan masyarkat untuk menjadi terkenal maupun menaikkan follower dan meningkatan subscriber.
"Ini perlu kedewasaan, baik konten kreator sendiri maupun masyarakat.
Dari diskripsi paling bawah menyebutkan konten itu dibuat fiktif belaka, namun hal ini sudah meresahkan," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Wiwit, Samsudin berjanji membuat klarifikasi terkait konten video yang telah dibuat.
"Kami tunggu saja (klarifikasinya), kalau tidak (ada klarifikasi) akan kami tindak lanjuti, karena ini sudah meresahkan.
Yang jelas, video itu fiktif dan tidak terjadi di Kabupaten Blitar.
Tidak ada nama-nama dan tidak ada pengobatan seperti di video tersebut.
Alirannya juga tidak ada di Kabupaten Blitar," katanya.
Geger di Pondok Milik Gus Samsudin, Ada Pasien Ditemukan Meninggal