Melihat hal tersebut, ditambah Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang sudah meminta untuk rekapitulasi segera dibereskan, Firmansyah segera menyudahi.
“Itu jam segitu juga sedikit saya paksain beres, karena sebenarnya formulir C1 belum semuanya berhasil diunggah ke Sirekap,” ungkap Firmansyah.
Setelah selesai mengantarkan kotak surat suara ke Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Bendungan Hilir (Benhil), Firmansyah tidur terlelap seharian hingga menjelang waktu Maghrib.
Tugas Lebih dari 24 Jam, Ketua KPPS di Malang Meninggal Serangan Jantung, Sempat Antar Istri & Anak
Kabar duka, ketua KPPS di kota Malang meninggal dunia setelah bertugas lebih dari 24 jam.
Ketua KPPS tersebut terkena serangan jantung sebelum mengembuskan napas terakhir.
Di pagi hari, ketua KPPS tersebut sempat mengantar anak dan istrinya ke sekolah.
Ketua KPPS TPS 20 di Kota Malang, Jawa Timur, Sigit Widodo (54) meninggal usai bertugas seharian.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Polehan, Kecamatan Blimbing sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (16/2/2024).
Mendiang Sigit Widodo meninggalkan satu istri Dian Wulandari, dan dua anaknya yakni Daniel Adista dan Mika Adistu.
Daniel bercerita bahwa ayahnya itu sempat merasa lelah usai bertugas sebagai Petugas KPPS mulai Rabu (14/2/2024) pukul 05.30 WIB, hingga Kamis (15/2/2024) pukul 05.00 WIB.
Baca juga: Kabar Duka di Tengah Pemilu 2024, 13 Petugas KPPS Meninggal, 6 Orang Rawat Inap, 140 Rawat Jalan
"Sempat merasa kecapekan waktu mengantar adik sama ibu ke sekolah, pagi kemarin," kata Daniel pada Jumat (16/2/2024).
Mendiang sempat istirahat kemarin, Kamis (15/2/2024) mulai pukul 07.00 WIB pagi hingga 14.30 WIB, siang.
Namun, pada pukul 18.30 WIB Sigit sempat mengeluhkan tidak kuat, dan ingin pergi ke Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang.
"Mau mengeluarkan mobil untuk ke RSI Aisyiyah, kemudian habis dikeluarkan mobilnya mau berangkat, orangnya serangan jantung," katanya.