Ini karena dia “perlu mempertimbangkan generasi berikutnya”.
Menyiratkan bahwa dia sedang memikirkan seperti apa rupa anak-anak di masa depan.
Dia mengatakan kepada Wang bahwa dia berhak menjadi pemilih karena dia memiliki “wajah baby face dan terlihat muda”.
Wang berkata Feng berharap terlalu banyak.
Dia mengatakan bahwa meskipun dia adalah warga Hangzhou dan seorang insinyur di sebuah lembaga publik, yang biasanya dianggap sebagai kelebihan dalam pasar perjodohan, dia tidak muda dan memiliki hambatan bicara.
Namun, Wang mengatakan masalah terbesar Feng adalah sikapnya yang terlalu pelit.
Dia mengatakan dia bahkan tidak membeli minuman untuk teman kencannya meskipun Wang mengisyaratkan bahwa dia harus melakukannya beberapa kali.
“Mungkin yang terbaik adalah dia tetap melajang,” kata salah satu orang di Douyin.
“Wajah baby face tidak akan menjadi faktor yang dipertimbangkan wanita,” sahut yang lain.
Baca juga: Jomblo Merapat! Ini 9 Tips Temukan Jodoh di Aplikasi Kencan, Lengkap Doa Setelah Sholat Tahajud
Wang menceritakan kisah Feng sebagai peringatan bagi kaum muda yang mencari suami atau istri, dan menasihati mereka untuk memastikan bahwa mereka memiliki “kesadaran diri yang lebih besar” daripada Feng.
Meskipun jumlah pernikahan di Tiongkok menurun selama sembilan tahun berturut-turut sejak tahun 2014 dan mencapai rekor terendah sebesar 6,83 juta pada tahun 2022, perjodohan masih berkembang pesat di negara tersebut.
Dan telah menjadi salah satu cara yang paling dicari untuk menemukan pasangan di masa depan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Tiongkok BDR, pasar perjodohan online meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3,1 miliar yuan (Rp 6.9 miliar) pada tahun 2015 menjadi 7,2 miliar yuan (Rp 16 miliar) pada tahun 2021.
Terdapat juga peningkatan area perjodohan di beberapa kota di Tiongkok di mana orang-orang mengiklankan pekerjaan, latar belakang pendidikan, dan status rumah tangga mereka pada poster untuk dibaca oleh calon pasangan.
Praktek ini biasanya dilakukan oleh orang tua yang sedang berusaha mencarikan jodoh untuk anaknya.
Cerita tentang orang-orang yang mencoba namun gagal menikah melalui perjodohan terkadang menjadi berita utama di Tiongkok.
Pada tahun 2019, seorang pria berusia 28 tahun dari Tiongkok utara menjalani transplantasi rambut karena dia yakin kebotakannya adalah alasan dia tidak menarik perhatian siapa pun setelah 30 kencan.
(TribunTrends.com/Nafis)