TRIBUNTRENDS.COM - Viral di media sosial video segerombolan peremuan berbaju merah muda berbuat onar.
Mereka mengeroyok seorang wanita hingga berteriak kesakitan.
Aksi kekerasan ini dilakukan di dalam sebuah rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Apes! Dua Bocah di Nunukan Ketahuan Curi Sosis, Tubuh Terluka Parah, Camat Bantah Ada Pengeroyokan
Beredar video aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah wanita berpakaian merah muda di dalam sebuah rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video itu, terlihat suasana rumah sudah kacau. Barang yang ada di lantai rumah juga berserakan tidak karuan.
Tampak sejumlah wanita berpakaian seragam warna merah muda tengah mengeroyok wanita berpakaian warna hitam putih.
"Kenapa ini datang, astaga, diborongi (dikroyok)," kata salah satu wanita yang sempat mengabadikan video pengeroyokan itu.
Baca juga: NIAT Lerai Perkelahian, Caleg di Banjarmasin Malah Jadi Sasaran, Dikeroyok 10 OTK, Terbaring Diinfus
Suara teriakan mewarnai aksi pengeroyokan tersebut. Dari video yang dilihat, selain wanita berpakaian hitam putih, ada juga wanita muda yang juga ikut dikroyok.
Wanita muda itu terlihat histeris saat wanita berpakaian hitam putih tersebut dipukuli.
"Ibu, ibu," teriak wanita muda sambil menangis histeris dan bersimpuh di lantai rumah.
Peristiwa pengeroyokan itu tidak berlangsung lama setelah sejumlah pria datang melerai. Para wanita berpakaian merah muda diusir keluar rumah.
"Jangan kau masuk langsung begini tidak sopan," kata perekam video.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa pengeroyokan itu terjadi di salah satu rumah di kompleks perumahan Unhas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel.
Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi mengaku bahwa pihaknya sementara masih mendalami perihal aksi pengeroyokan itu.
"Korban ini belum melapor, belum juga jelas korbannya tidak melapor," ucap Syamsuardi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/1/2024) malam.
Hingga saat ini polisi pun masih menunggu laporan resmi pihak yang merasa dirugikan dalam aksi pengeroyokan tersebut.
"Seandainya ada melapor yah kita bisa tindak lanjuti. Bagaimana caranya tidak ada laporannya juga," tandasnya.
Apes! Dua Bocah di Nunukan Ketahuan Curi Sosis, Tubuh Terluka Parah, Camat Bantah Ada Pengeroyokan
Malangnya nasib dua bocah di Nunukan, mereka dikabarkan dikeroyok massa setelah ketahuan mencuri sosis di pasar.
Insiden pengeroyokan tersebut terjadi di Pasar Desa Sanur, Satuan Pemukiman (SP) 1, Kecamatan Tulin Onsoi, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (26/11/2023) dini hari.
Tubuh dua bocah tersebut dikabarkan terluka cukup parah.
Meski begitu, Camat Tulin Onsoi, Kristoforus Belake menyebut memang ada bocah mencuri sosis.
Namun dia membantah bocah pencuri sosis itu dikeroyok warga.
Lantas, apa penyebab dua bocah itu terluka?
Baca juga: CURI Rel di Prabumulih, Pelaku Ditangkap Polisi dan Pihak KAI, Bahayakan Kereta Api Bisa Terguling
‘’Memang ada kasus anak-anak mencuri sosis dan nugget di pasar, di SP 1 Desa Sanur kemarin.
Tapi mereka bukan dikeroyok warga. Itu berita tidak betul, dan warga juga mencari siapa yang sebar isu bohong begitu,’’ ujarnya, saat dihubungi, Senin (27/11/2023), dikutip dari Kompas.com.
Kristofus menyampaikan berita anak menjadi korban pengeroyokan itu cukup mengejutkan.
Pasalnya anak-anak itu terluka lantaran jatuh dari motor saat kabur karena ketahuan mencuri.
‘’Kami cukup menyayangkan beredar isu anak-anak dipukuli massa.
Itu anak-anak jatuh dari motor saat kabur karena ketahuan mencuri.
Yang beredar di media sosial hoaks itu semua,’’ tegasnya.
Kristo juga berharap akun yang menyebarkan informasi tidak benar tersebut segera melakukan klarifikasi.
Jika tidak ada pengeroyoakan, lantas apa penyebab tubuh dua bocah tersebut terluka?
Kata Polisi
Kapolsek Sebuku Iptu Tegar Saputra, membenarkan keterangan Camat Tulin Onsoi, Kristoforus Belake.
Dia membenarkan bahwa anak-anak yang terluka merupakan pelaku pencurian.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 02.00 Wita.
Saat itu ada pemuda bernama Taufik datang ke Polsek Sebuku untuk melaporkan dugaan pencurian sosis dan nugget di toko milik Ade.
‘’Saudara saksi bernama Taufik bercerita, dia melihat dua anak dengan gerak gerik mencurigakan, mengendap-endap layaknya pencuri.
Ia pun menghampiri pelaku dengan motor, namun tiba-tiba keduanya langsung kabur menggunakan motor,’’ ujar Tegar.
Baca juga: Warga Teriak Maling, Pria di Bogor Diamuk Massa Ketahuan Curi Motor, Beraksi Pakai Pistol Mainan
Taufik, kemudian mengejar kedua anak tersebut dengan tujuan akan diserahkan ke Polisi.
Sampai pada jarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, motor yang ditumpangi kedua pelaku melewati jalanan berlubang dan terjatuh.
‘’Jatuhnya cukup keras, sehingga kedua anak tersebut mengalami luka-luka lumayan parah.
Saat polisi datang, keduanya masih dalam keadaan berlumuran darah.
Keduanya dibawa ke Puskesmas Sanur untuk perawatan medis," jelasnya.
Keduanya juga mengaku melakukan pencurian bersama tiga temannya.
Tiga teman pelaku menunggu di sebuah rumah, yang menjadi tempat mereka berkumpul.
‘’Usia anak anak tersebut, 14 sampai 16 tahun. Alasan mencuri, lebih pada kenakalan remaja saja,’’ kata dia.
Polisi kemudian mencoba memediasi anak-anak tersebut dengan pemilik toko.
Polisi juga menghadirkan pihak keluarga pelaku.
Pihak keluarga para pelaku dan korban pun sudah membuat kesepakatan.
Keluarga para pelaku bersedia mengganti kerugian barang yang dicuri anak anak mereka.
‘’Kasusnya sudah berhasil kita damaikan. Ada kesepakatan dan pernyataan ganti rugi dari para orang tuanya.
Para pelaku juga kita wajibkan lapor selama sebulan, setiap Senin dan Kamis,’’ kata Tegar.
Diolah dari artikel Kompas.com