TRIBUNTRENDS.COM - Buntut guru honorer tak lolos PPPK padahal nilainya termasuk tinggi, DPRD Jambi ikut buka suara.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru honorer di Jambi curhat pilu tak lolos PPPK padahal nilainya tinggi.
Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Fadli Sudria, turut berkomentar terkait hal ini.
Ia meminta Pemerintah Daerah Kerinci dan Pemerintah Kota Sungai Penuh segera menyelidiki adanya indikasi kecurangan dalam seleksi.
"Saya sebagai perwakilan rakyat akan terus mamantau hal ini, dan akan membantu mereka yang merasa dicurangi atas hasil PPPK," jelasnya, melansir dari tribun Jambi.
Baca juga: TANGIS Guru Honorer di Jambi, 13 Tahun Mengabdi, Tak Lolos PPPK Padahal Nilai Tinggi, Respon BPKSDM
Ia melanjutkan, jika dugaan kecurangan dalam seleksi PPPK terbukti benar artinya sudah zalim dan harus diusut tuntas.
"Saya akan pantau dan jika hal ini terbukti benar, berarti harus diusut tuntas, tidak boleh hal seperti ini didiamkan," tutupnya.
Sebelumnya, viral curhat seorang guru honorer tak lolos Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), padahal mendapat nilai tes tinggi.
Guru honorer itu mengaku mengikuti tes PPPK guru untuk penempatan di Kota Sungai Penuh, Jambi.
Ia kemudian mempertanyakan alasan dirinya tidak lolos PPPK, padahal memiliki nilai yang tinggi.
"Aku ndak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai?" katanya sambil menangis.
"Sampai sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” sambungnya.
Dengan suara bergetar, guru honorer tersebut merana karena telah 13 tahun mengabdi di dunia pendidikan.
"Masa pengabdian aku 13 tahun, dikato umur aku lah lebih 35 tahun," ungkapnya.
"Tolong kayo sampaikan apo dasar yang kayo nilai itu apo," ucapnya lagi.