Pilpres 2024

Pertanyaan Gibran ke Cak Imin soal SGIE Dianggap Jebakan, Timnas AMIN: Menurunkan Derajat Seseorang!

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada debat cawapres, Gibran Rakabuming Raka menanyakan soal SGIE kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

TRIBUNTRENDS.COM - Pertanyaan Gibran Rakabuming Raka kepada Cak Imin soal SGIE kini berbuntut panjang.

Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan dan Cak Imin menganggap pertanyaan soal SGIE yang dilontarkan Gibran bak sebuah jebakan.

Timnas AMIN, Hari Akbar menilai pernyataan itu diberikan Gibran semata-mata ingin menurunkan derajat seseorang di depan publik.

Baca juga: Heboh Foto Gibran Baca Teleprompter di Panggung, KPU Klarifikasi: Segede Itu, Pasti Lainnya Komplain

Cak Imin kena skakmat Gibran soal IKN (YouTube Kompas TV)

“Gibran memainkan trap atau jebakan yang tidak rasional dan keliru.

Karena memakai singkatan dalam menyampaikan pertanyaannya, terlebih ejaan yang digunakan adalah bahasa Indonesia untuk pelafalan bahasa Inggris," kata Hari Akbar di Jakarta (23/12/2023).

Menurut Hari, pertanyaan yang diajukan Gibran ambigu.

Alasannya kepanjangan dari SGIE banyak bukan hanya State of the Global Islamic Economy saja.

SGIE ini bisa saja Sekolah Guru Indonesia Emas, Simpul Gerakan Indonesia Emas dan sebagainya.

"Maknanya akan sangat berbeda.

Hal ini menunjukan karakter Gibran hanya ingin menurunkan derajat seseorang di publik, jelas itu bukan karakter pemimpin yang baik kedepan," ujarnya.

Diketahui pertanyaan berupa singkatan ini pernah dilakukan ayah Gibran, Jokowi kepada rivalnya Prabowo Subianto saat Debat Pilpres 2019 silam.

Saat itu Jokowi mempertanyakan soal TPID atau Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang membuat Prabowo menanyakan balik soal kepanjangan dari TPID.

Namun, Gibran membantah menggunakan trik yang sama dengan Jokowi.

Baca juga: Pakar Ekspresi Sebut Gibran Pakai Teknik Hipnoterapi saat Debat Cawapres, bak Hadirkan Sosok Jokowi

"Enggak (terinspirasi Jokowi)," ujar Gibran saat ditemui usai blusukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2023).

Menurutnya, akronim yang dipakai untuk bertanya kepada Cak Imin dan Mahfud MD saat debat bukanlah kata-kata yang sulit.

"Tidak ada kata-kata sulit," jelasnya.

Putra Sulung Presiden Jokowi itu pun menyebut akronim yang ditanyakan saat debat kemarin adalah istilah yang biasa dipakai di dunia investasi.

"Itu istilah biasa dalam investasi ya," katanya.

Analisis Pengamat

Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD dalam dalam debat cawapres 2024, Jumat (22/12/2023). (YouTube KPU)

Pakar Public Relations, Muhammad Sufyan menilai pertanyaan Gibran kepada Cak Imin memiliki tendensi untuk menjatuhkan lawan bicaranya dalam debat.

Sufyan menyorotinya dari sisi etika (ethos) dan kredibilitas (pathos).

Secara kredibilitas menurut Sufyan Gibran bukan ahli ekonomi bisnis.

Kemudian secara etika, Gibran dinilai memiliki intensi atau niat untuk menjatuhkan lawan bicara.

Baca juga: Cak Imin, Gibran, Mahfud, Siapa Paling Berjaya di Debat Cawapres? Ini Jawaban Survey Litbang Kompas

Padahal, ajang debat tersebut merupakan sarana adu gagasan antar cawapres, bukan untuk saling menjatuhkan.

Lebih lanjut, Sufyan turut menyinggung Gibran yang dinilainya meniru gaya Presiden Jokowi dengan menggunakan istilah atau diksi asing kepada lawan debatnya.

"Ethos dan Logos tak dipakai dan ini melanjutkan sang Bapak.

2019 tiba-tiba muncul unicorn, itupun Jokowi bukan ahli digital.

Benang merah keduanya bisa jadi mendapat bisikan jahat dari tim untuk mencari-cari kelemahan lawan debat dari awal," kata Sufyan Sabtu (23/12/2023).

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com