Tieu Hoa diberi pendidikan yang baik dan pelatihan yang sangat baik oleh orang tua angkatnya.
Mereka mendaftarkannya di setiap kelas tanpa peduli Tieu Hoa suka atau tidak dengan harapan ia menjadi orang yang multi talenta.
Tieu Hoa tidak mempedulikan hal itu, ia selalu berusaha semaksimal mungkin belajar untuk keluarganya.
Gadis kecil itu dengan manisnya menyebut orang tua ibu angkatnya sebagai kakek dan neneknya.
Hal itu pula yang membuat hubungan mereka sangat baik.
Namun, segalanya mulai berubah setelah kakek dan nenek dari pihak ibu Tieu Hoa meninggal dunia.
Karena mereka keluarga kaya, mereka punya aset yang sangat besar.
Namun, setelah kakek dan nenek mereka meninggal, mereka mewariskan seluruh warisan kepada cucu mereka, Tieu Hoa, dan putrinya Tieu Mai.
Sedangkan sang menantu, Tieu Soai tidak menerima satu sen pun.
Tieu Soai tentu saja merasa tidak puas karena menurutnya ia telah melayani orang tua istrinya dengan sangat baik.
Ia tak senang karena merasa telah melayani mereka selama bertahun-tahun namun tidak menerima satu warisan pun sebagai imbalannya.
Dengan begitu, Tieu Soai berubah menjadi ayah angkat yang kejam dan mempunyai ide untuk membunuh Tieu Hoa.
Ia berpikir, jika Tieu Hoa meninggal, seluruh harta benda akan dibagi antara ia dan istrinya.
Pertama-tama, Tieu Soai menyamar sebagai pria berbaju hitam dan menyelinap ke kamar Tieu Hoa.
Tanpa diduga, Tieu Hoa mengetahuinya dan meminta bantuan, sehingga Tieu Soai harus melarikan diri.