Berita Viral

Bu RT Ungkap Keseharian Awan Bocah 11 Tahun yang Tewas Dibanting Ayah, Isak Tangis Iringi Jenazahnya

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Awan Bocah Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Disabilitas yang Punya Cita Cita Mulia

Setelahnya, K sempat menjalani terapi berbicara.

Namun, hasilnya tidak memuaskan sehingga A kesulitan berinteraksi secara verbal terhadap orang lain.

Isak tangis iringi jenazah K

Tangis warga seketika pecah ketika jenazah K tiba di mushal untuk disalatkan.

Diketahui, mobil ambulans yang memabwa keranda K tiba di mushala pukul 15.30 WIB setelah melesat dari Rumah Sakit Polri Kramat jati.

“Nah, itu K. K, ya Allah, kasihan banget nasib kamu,” kata salah satu warga saat melihat ambulans tersebut.

Setelah ambulans berwarna putih itu terparkir dengan benar, keranda yang berisi jenazah K langsung diangkut untuk masuk ke dalam mushala. Isak tangis langsung pecah.

Beberapa warga langsung melontarkan kata-kata umpatan untuk Usmanto sebagai pelaku sekaligus ayah kandung K.

"Tega benar lu Usman sama anak sendiri, Ya Allah. Enggak punya hati,” sahut warga sambil menyeka air mata.

Warga memadati mushala untuk menshalatkan K. Lantunan ayat suci Al Quran nyaring terdengar untuk mendiang.

Diberitakan sebelumnya, Usmanto tega menganiaya anak ketiganya, K alias A hingga tewas di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Awan Bocah yang Tewas Dibanting Ayah Kerap Gaul dengan Petugas PPSU, Ingin Jadi Pemadam Kebakaran

Isak tangis warga Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, seketika pecah saat jenazah korban penganiayaan, K (11) tiba di musala untuk dishalatkan, Kamis (14/12/2023) (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Adapun dugaan tindakan pidana itu disaksikan oleh beberapa tetangga.

Teriakan histeris tetangga terdengar saat Usmanto tega membanting K sampai mengeluarkan darah.

Diketahui, penganiayaan tersebut dilatarbelakang karena K yang tengah mengayuh sepeda lalu menabrak seorang anak laki-laki di dekat rumahnya.

Usmanto yang sedang duduk di atas sofa dan bermain gitar itu melihat kejadian dan mengetahui anaknya ditegur oleh orangtua tetangga.

Halaman
1234