"Dia pasti ada di tempat kita kerja, kadang dia nyari-nyari kita di zona-zona kita kerja. Dia sudah paham titik-titik kita kerja di mana dia tahu, nyariin di situ," ucap Konedy.
Bercita-cita Jadi Pemadam Kebakaran
Baca juga: Survei Litbang Kompas, Jawa Tengah jadi Pemilih Bimbang Terbanyak, Beralih ke Ganjar atau Anies?
Sebelum tewas mengenaskan, Awan punya cita-cita menjadi petugas pemadam kebakaran sebelum meninggal dunia.
Cita-cita itu sering diungkapkan Awan kepada para petugas PPSU Kelurahan Penjaringan yang sehari-hari berinteraksi dengannya.
Salah seorang petugas PPSU, Konedy mengatakan, Awan selalu mengungkapkan keinginannya menjadi pemadam kebakaran.
"Cita-citanya mau jadi apa, mau jadi pemadam kebakaran," ucap Konedy kepada TribunJakarta.com di lokasi, Kamis (14/12/2023).
Keinginan besar itu juga terlihat dari kebiasaan Awan ketika mengunjungi posko petugas PPSU di Kelurahan Penjaringan.
Menurut Konedy, Awan selalu menonton konten tentang aksi petugas pemadam kebakaran ketika mengunjungi teman-teman pasukan oranye.
"Yang paling kita ingat sama dia itu dia paling senang kegiatan pemadam, dia sering lihat YouTube itu, konten pemadam kebakaran," ucap Konedy.
Diberitakan sebelumnya, Awan tewas dianiaya ayah kandungnya Usman pada Rabu (13/12/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Usman tega memukuli, menendang, dan membanting anaknya lantaran kesal mengetahui korban menyerempet anak tetangga saat bermain sepeda.
Usai menganiaya korban, Usman sempat membawanya ke rumah sakit namun tak tertolong.
Atas kejadian ini, Usman segera diamankan aparat Polres Metro Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kronologi Awan Meninggal
Innalillahi, seorang bocah laki-laki berinisial K (10) tewas dianiaya ayah kandungnya sendiri di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.