“Cuma ini nak usaha kakek, gak ada usaha lain. Mau jualan gak punya modal,” ungkap Abah Udin.
Kini, video kisah pilu Abah Udin berjuang mencari nafkah menjajakan jasa timbangan berat badan di usianya 76 tahun itu viral dan menarik simpati warganet.
Tak sedikit warganet yang mengaku turut prihatin dengan kondisi kakek berusia 76 tahun tersebut.
Bahkan ada juga warganet yang membandingkan kondisi Abah Udin yang merana dengan kondisi pengungsi Rohingya.
Berikut beragam komentar warganet.
“Hay pemerintah, fokus ke rakyat sndiri dulu daripada ke pengungsi Rohingya yang ga jelas”
“Dari pada bantuin pengungsi imigran gelap Rohingya, mending fokus sm warga lokal sendiri yg masih banyak butuh bantuan dari pemerintah”
“Pemerintah di gaji dr pajak rakyat tp salah satu fasilitas pajak yaitu mensejahterakan rakyat terasa gk ada, bunga pajak di naikkan tp kok masih kayak gini tp ngurusin pengungsi dr warga negara lain”
“Yg gini donk di bantuin di tampung di pesantren tasikmalaya… warga kita sendiri.. ini di tampung masi bs kerja kok bantu ini itu yg gampang2 drpd kelaparan”
“Paling gk tega ngeliat kyk ginian...sebenarnya bukan Abah yg diatas aja, tp masih banyak yg lain juga...seharus nya pemerintah fokus pada ini aja...drpd ngurusin pengungsi Rohingya. Rakyat nya banyak yg kelaparan,” tulis beragam komentar warganet.
Dalam unggahan akun Instagram @sedangrame tersebut juga dicantumkan nomor rekening bagi warganet yang ingin berdonasi untuk membantu ekonomi Abah Udin.
Sementara itu diketahui Abah Udin berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut seorang warganet, Abah Udin sehari-hari mangkal di wilayah Sukabumi. (Tribun Jabar)
Diolah dari artikel di Tribun Jabar