Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi dan CCTV di area kampus untuk mengetahui cara pihak kampus membawa mayat ke dalam ruangan laboratorium.
"Kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ujar Teuku Fathir.
Baca juga: BUKAN Korban Pembunuhan, 5 Mayat di Kampus Unpri Ternyata Sudah Ada Sejak Th 2005, Sengaja Diawetkan
3. Alumni Unpri Buka Suara
Tiga alumni Fakultas Kedokteran Unpri membenarkan adanya kadaver di lingkungan kampus.
dr Qory Fadilah mengatakan, kadaver tersebut sudah berada di FK Unpri sejak ia berkuliah, 2011 lalu.
Ia menyebut kadaver-kadaver itu digunakan untuk mata kuliah anatomi.
Pernyataan senada turut disampaikan alumni lainnya, dr Wiliam.
Ia membenarkan jika kadaver digunakan sebagai media pembelajaran mahasiswa FK Unpri.
4. Unpri Sesalkan Tindakan Polisi
Wakil Dekan FK Unpri, Kolonel (Purn) Drg Susanto menyesalkan tindakan polisi yang melakukan penggeledahan di lingkungan kampus.
Susanto mengatakan, polisi tidak melakukan koordinasi dengan pihak kampus sebelum melakukan penggeledahan.
"Pada tanggal 11 Desember 2023, beberapa oknum yang mengakui polisi mendatangi UNPRI pada malam hari, mendesak untuk melakukan penggeledahan," ujar Susanto.
"Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin dan tidak didapati apapun."
Setelah itu, kata Susanto, polisi kembali melakukan penggeledahan pada 12 Desember 2023.
Penggeledahan dilakukan sejak pagi hingga malam hari dan menemukan 5 kadaver di labpraturium anatomi.