Berita Viral

MOMEN Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di Hari Pertama Kampanye Pilpres 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang telah ditetapkan oleh KPU, Selasa (14/11/2023). Nomor urut 1 untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 untuk pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, dan nomor urut 3 untuk pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Sehingga apa mesti yang kita kerjakan? Dengan keadilan. Maka bagaimana agar kemudian di Papua kita mau damai? Semua harus dilibatkan, anak muda dilibatkan, tokoh adat dilibatkan, tokoh agama dilibatkan dan semuanya harus duduk bersama," kata Ganjar dalam acara kampanye Pilpres 2024 di Merauke, Papua Selatan.

Ganjar lantas berpendapat, jika semuanya duduk bersama maka akan saling mendengarkan.

Setelah saling mendengar, maka berbagai pihak itu akan mencari solusi yang paling bisa disepakati.

"Itulah sepakat, kalau kuliah belajar ilmu politik, itu yang disebut konsensus. Kalau sudah sepakat, maka semua bisa menerima maka kita akan mengurangi, persamaan akan mengurangi rasa benci karena kita perhatian," ujar Ganjar.

Sedangkan Mahfud mengawali kampanye dari Kota Sabang, Aceh. Di sana dia menyatakan ingin memperbanyak dan mempercantik rumah-rumah ibadah yang ada di Indonesia.

"Bayangkan saja, dulu sebelum kita merdeka, tempat mengaji, masjid dan sebagainya itu kumuh, kotor. Sekarang masjid-masjid kita kan sudah bagus, kita perbagus lagi dan perbanyak lagi rumah-rumah ibadah itu," kata Mahfud dalam keterangan pers di Sabang, Aceh.

Menurut Mahfud, rumah ibadah penting untuk diperbanyak dan dipercantik agar rakyat Indonesia mau beribadah.

Ia yakin, rakyat yang rajin beribadah dapat membuat negara menjadi aman karena mereka mematuhi perintah agamanya untuk meciptakan perdamaian di antara masyarakat.

"Kalau rakyatnya itu beribadah, negaranya akan aman. Beribadah dengan benar, ikut petunjuk Tuhan, petunjuk Allah, bahwa perdamaian di antara manusia itu penting, perdamaian di antara manusia itu adalah tugas kemanusiaan setiap orang dan tugas setiap negara," kata Mahfud.

Dalam kesempatan itu Mahfud juga mempromosikan program buat guru ngaji.

Mahfud mengatakan, guru-guru ngaji mempunyai jasa besar karena terus berbakti kepada rakyat dengan mengajar soal agama Islam di masjid-masjid, tetapi belum sejahtera.

Berdasarkan data yang ia peroleh, dari 1.500 orang guru ngaji di Banda Aceh, 65 persen di antaranya memiliki gaji di bawah upah minimum.

Mahfud mengeklaim, program ini bakal menyediakan dana kepada para guru ngaji agar kesejahteraan mereka meningkat.

"Perhatian unuk para guru ngaji, pedidikan-pendidikan yang lebih mudah dijangkau dengan bantuan beasiswa dan sebagainya akan menjadi prioritas dari pemerintah kelak," ujar Mahfud.

Diolah dari artikel Kompas.com