Namun pernyataan berbeda justru didapat Mona dari pemilik kos, Nyoman Risup Artana.
Baca juga: Banyak Oknum yang Telepon Keluarga Mahasiswa yang Tewas di Bali Diintervensi, Terungkap Sosoknya
Kata Mona, Risup justru belum menyentuh sama sekali kamar kos tempat ditemukannya jasad Aldi Sahilatua Nababan.
"Bapak kos gak ada menyentuh apapun, dia membiarkan sampai polisi, karena masih ada garis polisi," kata Mona.
Dari situlah ia merasa janggal dan curiga terhadap orang tersebut.
"Jadi beda konfirmasi kak Eva ini dengan bapak kos," katanya.
Sementara Nyoman Risup Artana memang sudah menggelar upacara di tempat kos.
Risup melakukan proses pengulapan setelah jenazah Aldi dikeluarkan dari kamar kos.
"Kami sudah melakukan upacara pengulapan atau Ngulapin (upacara pembersihan) setelah jenazah dibawa ke rumah sakit dan dibawa ke Medan. Selanjutnya kami akan adakan upacara meluasin (petunjuk menurunkan arwah jenazah). Arwah Aldi supaya menyatu ke sanggah urip, lalu ke pempatan catus pata, di sana ada jalan, akan bareng-bareng arwahnya (menyatu), setelah ini nanti keluar semua baru upacara," kata Risup TribunnewsBogor.com mengutip dari Tribun Bali.
Risup mengaku terakhir bertemu Aldi tanggal 12 November 2023.
Keesokan harinya, Aldi Sahilatua Nababan menelepon kakaknya untuk minta dikirimkan uang jajan.
"Terkahir saya lihat tanggal 12," katanya.
Ia menjelaskan sebelum tewas, Aldi memang bersikap tak biasa.
"Jarang di luar, selalu dalam kamar," katanya.
Baca juga: Pesan Terakhir Aldi Mahasiswa Tewas di Bali Buat Curiga, Diduga Bukan Ketikannya, Kakak: Kewalahan
Nyoman Risup Artana mengaku tak mengenal teman-teman Aldi.
Ia juga tak pernah ada orang lain yang masuk kamar Aldi.