Berita Viral

Diculik 7 Jam, Siswa MAN 1 Medan Diduga Dibully karena Tolak Masuk Geng Motor, Dipaksa Minum Ludah

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu Siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)1 Kota Medan menjadi korban pembullyan dan penyiksaan oleh teman-temannya dan viral di sosial media.

TRIBUNTRENDS.COM - PILU nasib siswa MAN 1 Medan diduga dibully lantaran menolak masuk geng motor.

Disebutkan bahwa korban diculik 7 jam dari pagi hingga sore dan mengalami rentetan penyiksaan dan pemaksaan.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Kasus bullying atau perundungan menimpa salah satu siswa MAN 1 Medan, yang kabarnya beredar viral di media sosial.

Peristiwa tersebut menimpa siswa bernama Muhammad Habib (14) pada Kamis (24/11/2023).

Kabar ini disampaikan oleh kakak korban melalui unggahan di TikTok dengan akun @anisamwl.

Dalam unggahan tersebut, kakak korban menjelaskan kejadian yang menimpa sang adik ketika bersekolah.

"Awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore oleh anak-anak yang bersekolah di MAN 1 Medan dan mantan alumni MAN 1 Medan," tulisnya.

Baca juga: SOSOK Terduga Pelaku Siksa Siswa MAN 1 Medan, Paksa Korban Makan Sandal Berlumpur, Ketua Geng Motor

Kasus bullying atau perundungan menimpa salah satu siswa MAN 1 Medan, yang kabarnya beredar viral di media sosial. (TikTok @anisamwl)

Anisa menjelaskan berbagai tindakan tidak terpuji yang dilakukan para pelaku bullying terhadap sang adik.

"Para pembuli memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan daun dan ranting, serta meminum air ludah dari para pembuli," ungkapnya.

"Tidak sampai di situ, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dibakar tangannya pakai kunci yang dipanasi api," lanjutnya.

Dugaan Anisa, pelaku bullying terhadap adiknya itu mencapai 20 orang.

Ia pun berharap tim kepolisian bisa segera menuntaskan kasus ini.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 95 ribu kali.

Polisi Terima Laporan

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban.

Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi.

"Iya, sudah kami tangani," kata Teuku pada Sabtu (25/11/2023), dikutip dari Tribun-Medan.

"Tim penyelidik unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan sudah melaksanakan olah TKP dan pemeriksaan para saksi," lanjutnya.

Baca juga: MIRIS Siswa MAN 1 Medan Jadi Korban Bully, Disiksa & Dipaksa Makan Lumpur, Pembully Ada 20 Orang

Siswa MAN 1 Medan disiksa kakak kelasnya, sang ibunda nangis pilu tak terima anaknya dibully (Tribun Medan)

Diduga Tolak Masuk Geng Motor

Ibunda korban, Khairani Anwar mendapatkan informasi mengenai dugaan alasan sang putra bisa sampai menjadi korban perundungan.

Diduga, korban disiksa para pelaku karena menolak bergabung ke dalam geng motor yang berisikan pelajar MAN 1 Medan dan alumninya.

Selain itu, salah satu pelaku yang adalah alumni tidak suka melihat korban berteman akrab dengan siswa SMA lain yang dianggap musuh MAN 1 Medan.

Padahal, kata Khairani, anaknya berteman akrab dengan siswa sekolah lain karena temannya itu adalah alumni rumah Tahfiz Quran Anwar Saadah, yang dibina oleh Kairani sendiri.

"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan Habib," ujar Khairani saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Medan Amplas, Sabtu, dikutip dari Tribun-Medan.

"Mereka gak senang habib berteman dengan anak SMA negeri 6," sambungnya.

Lanjut Khairani, anaknya diduga sempat ditawari hal lain oleh para anggota geng motor itu.

Tawaran tersebut adalah untuk menjebak teman korban dari sekolah lain untuk datang.

Tetapi, korban menolak tawaran tersebut sehingga dirinya mendapatkan perlakuan penganiayaan dan kekerasan dari para pelaku.

"Karena si Habib enggak tega. Dari hatinya dia gak mau karena takut kawannya mati," ujar Khairani.

Kini, korban pun mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir, dan luka bakar di tangan sebelah kanan karena sundutan besi panas.

Terkait luka luar sudah diobati, namun keluarga juga berencana memeriksa bagian dalam karena anaknya dipaksa minum air yang sudah diludahi sekitar puluhan orang.

Mereka khawatir anaknya terpapar penyakit menular akibat liur.

Saat ini Khairani berharap Polisi mengusut tuntas apa yang menimpa anak semata wayangnya.

Baca juga: Tangis Ibu Siswa MAN 1 Medan Pecah, Tak Terima Anaknya Jadi Korban Bully, Alasan Pelaku Siksa Korban

MAN 1 Medan Benarkan Adanya Bullying

Kepala MAN 1 Medan, Reza Faisal membenarkan adanya perundungan tersebut.

Kendati demikian, pihaknya belum merinci terkait kronologi kejadian yang lebih lengkap.

"Betul ada kejadian seperti itu, namun sementara ini detailnya masih ditelusuri dengan pemanggilan siswa yang terindikasi dengan didampingi orang tua," kata Reza pada Sabtu, dikutip dari Kompas.com.

"Kasi kami waktu untuk mendapatkan keterangan yang lengkap, dari siswa dengan melibatkan orangtua siswa," sambungnya.

Reza menyampaikan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari guru, wali kelas yang sedang bertugas saat peristiwa terjadi.

Pihaknya juga telah menjenguk korban pasca-kejadian.

"Kami memohon doa atas kesembuhan dari siswa yang mengalami kejadian yang tidak kita inginkan ini," pungkasnya.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Rahmat Utomo)

Diolah dari artikel TribunJabar.id.