Pilu Anak-anak Korban Perang di Gaza, Nangis Tahan Sakit, Dijahit Tanpa Anestesi, Tidur Tanpa Kasur

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib miris anak-anak di Gaza, hanya bisa menangis luka dijahit tanpa anestesi, tidur tanpa alas kasur.

Sayangnya pasca kebijakan ini disahkan, Israel dengan cepat menolak perintah PBB. Gilad Erdan, duta besar Israel menuduh Hamas dengan sengaja menggunakan strategi untuk memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, dan menambah jumlah korban warga sipil Palestina.

“Resolusi itu tidak ada artinya dan tidak sesuai dengan kenyataan karena Israel sejauh ini bertindak sesuai dengan hukum internasional di Gaza,” jelas Duta Besar Israel untuk PBB, Gildan Erdan.

PILU Noor Bayi Gaza, Selamat dari 3 Serangan Bom Israel, Kini Sebatang Kara, Keluarga Semua Gugur

KISAH pilu Noor bayi umur 6 bulan dari Gaza, kini hidup sebatang kara.

Semua keluarga Noor Ahmed Ashour gugur dalam serangan bertubi-tubi Israel.

Hanya Noor Ahmed Ashour satu-satunya korban selamat.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Sebulan pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan perang atas serangan yang dilakukan pasukan Hamas, puluhan tank militer Israel mulai meningkatkan agresi dengan membombardir sudut kota Gaza.

Tak terkecuali ke wilayah Khan Younis yang menjadi tempat paling aman bagi para penduduk Gaza.

Staf di Dewan Pengungsi Palestina menyebut serangan terjadi sehari usai pasukan Israel menyebarkan selebaran di al-Qarara dan daerah sekitarnya, mendesak warga sipil untuk mengungsi ke tempat lain.

Namun, belum sempat warga pergi menyelamatkan diri, puluhan tank tentara IDF Israel mulai menembakan sejumlah bom ke kawasan permukiman.

Baca juga: Potret Tenaga Medis Evakuasi 28 Bayi Prematur dari Gaza, Dibawa Pakai Inkubator, Suasananya Haru

Ilustrasi. Meski bayi Noor Ahmed Ashour diserang bom Israel sebanyak tiga kali, tetapi Noor kini menjadi yatim – piatu dan harus hidup sebatang kara karena kehilangan ibu, ayah, saudara kandung, kakek, dan neneknya. (AFP/MOHAMMED ABED)

Satu di antara korban dari serangan tersebut yaitu Noor Ahmed Ashour bayi perempuan umur 6 bulan yang menjadi satu-satunya yang selamat dari serangan bom mematikan Israel.

Bayi ini dinyatakan selamat usai tiga kali terkena serangan bom militer Israel.

Pengeboman pertama terjadi saat ia dan kedua orangnya tinggal di lingkungan Rimal.

Saat itu, Noor bersama ayah dan ibunya berhasil selamat dan memilih untuk mengungsi ke rumah bibinya yang ada di Khan Younis.

Halaman
123
Tags: