Tapi selama ini tidak pernah berhasil," terangnya.
Baca juga: Ghisca Penipu Tiket Coldplay Ternyata Sering Bohong, Orang Tua Sendiri Jadi Korban, Dosen Elus Dada
Selain itu, Panji bersama dosen-dosen lainnya sempat menanyakan kepada pihak kampus mengapa gajinya tak dibayarkan secara penuh.
Ia mengatakan bahwa pihak kampus menjanjikan akan membayar sisa kekurangan gaji tersebut, namun hingga saat ini ia hanya bisa menerima gaji hanya Rp1 juta perbulan.
Bahkan, dikatakannya, terdapat dosen-dosen yang keluar dan meninggal saat pandemi Covid-19 tetapi gajinya belum diselesaikan, atau belum diberikan kepada keluarga mereka.
"Pernah kami menanyakan soal hanya dibayar Rp 1 juta, dan dari direktur atau wakil direktur itu cuma menjanjikan akan dibayar sisanya.
Tapi buktinya apa sampai sekarang ya cuman Rp 1 juta setiap bulan," kata Panji.
Baca juga: Ditinggal Jadi Cawapres Curhat Mahasiswa Dapat Dosen Pembimbing Skripsi Mahfud MD, Sulit Bertemu
Kendati begitu, pria yang sudah menjadi dosen di Poltekom sejak 2010 itu juga mengaku heran dengan maksud pihak kampus masih menerima mahasiswa baru tahun 2023.
Padahal, situasi dan kondisi kampus tidak ada kejelasan.
"Ada satu angkatan mahasiswa baru 2023 ini belum mengikuti mata perkuliahan.
Dari direktur tidak pernah menghubungi dosen terkait, mekanisme mengajar dan gajinya seperti apa," jelas Panji.
"Sehingga yang menjadi korban para mahasiswa baru ini karena tidak ada kejelasan," sambungnya.
Respon Pihak Kampus Bungkam
Sementara pihak yayasan bungkam meski para mahasiswanya menuntut tanggung jawab upah dosen, pembenahan bangunan hingga keberlanjutan aktivitas perkuliahan.
Baca juga: CERITA Tiktoker Diminta Buat Video Dukung Israel, Ditolak Meski Dibayar Rp79,5 Juta: Menjijikkan!
Sekretaris Yayasan Poltekom Malang yang juga Anggota DPRD Kota Malang, Suryadi, enggan memberikan komentar soal kondisi kampus yang terletak di Jalan Tlogowaru, Kota Malang itu.
Saat ditemui di Kantor DPRD Kota Malang, Rabu (22/11/2023), Suryadi mengarahkan para jurnalis bertanya ke pimpinan yayasan.
Dia juga tak memberikan jawaban yang jelas dan tegas saat ditanya siapa suhu yang dimaksud.
"Langsung ke suhu-suhunya saja." kata politisi yang juga maju kembali sebagai caleg DPRD Kota Malang itu.
***
Artikel ini diolah dari Kompas.com