Saat itu, gadis murah senyum ini sempat berjualan nasi bungkus yang dijual Rp 3.000.
Ibu Salsa sudah meninggal sejak ia berumur 2,5 tahun.
Sedangkan ayahnya menghilang sejak dia lahir.
Sejak kecil, Salsa diasuh oleh neneknya yang saat ini sudah berumur 70 tahun.
"Saya belum pernah bertemu dengan ayah," ucap dia.
Dulu, saat neneknya masih sehat dan kuat, nenek Salsa juga berjualan keliling, bahkan sang nenek juga berjualan keliling sawah.
Sang nenek berjualan jajanan untuk para petani di sawah dan dibayar dengan padi.
Situasi semakin rumit ketika neneknya yang sudah renta menderita penyakit jantung dan gangguan saraf.
Kini hanya Salsa yang jadi tulang punggung untuk menghidupi empat orang, termasuk dirinya.
"Sekarang nenek sudah tidak bisa jualan lagi, sudah tua. Saya belajar banyak dari nenek," kata Salsa.
Karena kesulitan ekonomi, Salsa sering puasa untuk menekan pengeluaran.
Tak jarang, ia sampai pingsan di sekolah lantaran belum sarapan.
"Kadang ya hutang di tukang sayur, kadang jual mangga.
Kebetulan mangga di rumah baru saja berbuah," kata Salsa.
Baca juga: Kisah Yamin, Lansia Jualan Durian di Pinggir Jalan hingga Jam 2 Malam, Cuma Untung Rp 5 Ribu
Siswi kelas XII ini ingin segera bekerja setelah lulus dari bangku SMK.