AKHIRNYA Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Bebaskan Sandera Usai 7 Minggu Perang Terbuka

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan militer Israel saat mengepung Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Palestina.

TRIBUNTRENDS.COM - Israel dan Hamas Palestina sepakat untuk menghentikan perang di Gaza.

Kurang lebih perang di Gaza akan berhenti selama 4 hari ini.

Sebab pada Rabu (22/11/2023), telah terjadi kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak.

Adanya gencatan senjata ini membuat angin segar setelah kedua belah pihak perang terbuka sekitar 7 minggu.

Tak hanya itu dalam gencatan senjata ini disepati kedua belah pihak akan membebaskan para sandera mereka.

Baca juga: Noor Ahmed Bayi 6 Bulan dari Gaza, Selamat setelah 3 Kali Kena Bom, Semua Keluarganya Mati Syahid

Asap mengepul selama pemboman militer Israel di Jalur Gaza utara pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (FADEL SENNA / AFP)

Kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui kesepakatan tersebut setelah pertemuan yang berlangsung hampir sepanjang malam.

Dalam pertemuan itu, Netanyahu sempat mengatakan kepada para menterinya yang hadir bahwa ini adalah keputusan yang sulit namun merupakan keputusan yang tepat.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada Kantor berita AFP, bahwa di bawah perjanjian tersebut setidaknya 50 sandera perempuan dan anak-anak asal Israel maupun warga negara asing akan dibebaskan, sebagai imbalan atas "jeda" selama empat hari dalam operasi militer.

Disebutkan, untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan, akan ada satu hari gencatan senjata tambahan.

Hamas merilis sebuah pernyataan yang menyambut baik 'gencatan senjata kemanusiaan', yang dikatakan juga akan membebaskan 150 warga Palestina dari penjara Israel.

Gencatan senjata ini memberikan penduduk Gaza sebuah kesempatan yang sangat mereka inginkan, meskipun hanya sebentar, setelah hampir tujuh minggu berperang.

Sumber-sumber dari Hamas dan Jihad Islam, kelompok militan lainnya, sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa gencatan senjata tersebut akan mencakup gencatan senjata di darat dan jeda dalam operasi udara Israel di Gaza selatan.

Baca juga: 44 Hari Israel Serang Gaza: 13.300 Warga Gugur, 30 Ribu Orang Terluka, Puluhan Rumah Ibadah Hancur

Persetujuan kabinet Israel merupakan salah satu batu sandungan terakhir untuk memberlakukan perjanjian tersebut.

Qatar telah membantu menengahi perundingan tersebut.

Hamas sampai saat ini terhitung telah membebaskan empat tawanan, di antaranya yakni warga negara AS Judith Raanan (59), dan putrinya, Natalie Raanan (17) pada 20 Oktober, dengan alasan kemanusiaan, serta perempuan Israel Nurit Cooper (79) dan Yocheved Lifshitz (85) pada 23 Oktober.

Halaman
123