Pilpres 2024

Bobby Nasution Disurati PDIP, akan Berlabuh Partai Mana? Kelakar Wali Kota Medan: PSI Selalu Merayu

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jika resmi dipecat dari PDIP, ke partai mana Bobby Nasution akan berlabuh? Ini kata Wali Kota Medan.

TRIBUNTRENDS.COM - Bobby Nasution masih bingung mengenai statusnya apakah sudah benar-benar dipecat sebagai kader PDIP.

Wali Kota Medan ini juga belum tahu kemana dirinya akan berlabuh jika dipecat sebagai kader PDIP.

Bobby Nasution juga mengaku kalau sampai saat ini belum ada partai politik yang menawarkannya untuk bergabung.

"Nggak ada, belum tahu," kata Bobby saat ditemui awak media di atas Railink Kereta Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (18/11/2023).

Sementara saat disinggung soal apakah ada tawaran yang datang dari PSI, mengingat PSI saat ini diketuai Kaesang Pangarep yang notabene adik dari Kahiyang Ayu, istri dari Bobby.

Baca juga: 3 Mantan Gubernur Jabar Bertarung Menangkan Capres di Pilpres 2024, Optimis Menangkan Paslon

Menyikapi itu, Bobby pun berkelakar bahwa PSI selalu merayunya dalam setiap kesempatan.

"PSI selalu merayu di mana-mana ini," kata dia.

Sebelumnya Bobby mengaku masih bingung soal statusnya di keanggotaan PDIP.

Bobby membenarkan memang telah menerima surat dari DPC PDIP Kota Medan yang berisi bahwa dirinya tak lagi menenuhi syarat sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih.

Kebingungan Bobby ini disinyalir lantaran DPD PDIP Sumatera Utara sebelumnya mengungkap bahwa pemecatan seorang kader hanya ada di tangan DPP PDIP.

"Saya nggak tahu udah apa belum (dipecat), tapi saya dapat suratnya, informasi ke saya, saya dapat suratnya kurang lebih 1 minggu yang lalu. Terima suratnya kalau pada pernyataan tidak memenuhi syarat lagi untuk jadi anggota," ungkap Bobby.

Baca juga: Heran Mengapa Gibran & Bobby Nasution Tak Kunjung Kembalikan KTA PDIP, Aria Bima: Apa Motifnya?

Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution (dok. Humas Pemkot Medan)

Bobby pun mengatakan sejauh ini belum ada komunikasi dengan DPP pasca dia menerima surat dari DPC PDIP.

"Kalau DPP belum, baru komunikasi kemarin dengan DPC yang menginformasikan surat kan dari DPC. Jadi yang komunikasi dengan DPC pada saat penyerahan surat yang kemarin," pungkas dia.

Bobby Nasution dituduh melanggar

Bobby Nasution dipecat dari PDIP imbas mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menantu Jokowi ini dianggap telah melanggar aturan lantaran nekat memberikan dukungan untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, PDIP juga ingin agar Bobby Nasution tidak menganggap partai berlogo banteng ini sepele.

Baca juga: Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, Disambut Gerindra, PDIP Kritik: Orang Berubah karena Kekuasaan

Puan Maharani tegas soal sikap Bobby Nasution dukung Prabowo-Gibran Rakabuming (Kolase TribunTrends)

"Iya benar diberhentikan karena dianggap melanggar aturan partai.

Jadi agar dia punya tanggungjawab dan tidak anggap sepele sebagai kader," kata Bendahara PDIP Medan Boydo Panjaitan kepada Tribun Medan, Selasa (14/11/2023).

Boydo pun membantah pernyataan Bobby Nasution yang mengatakan telah berkomunikasi dengan Sekretaris PDIP Medan soal pengembalian Kartu Tanda Anggota.

"Itukan pernyataan Bobby (bilang komunikasi ke sekretaris) tapi kita di partai tidak pernah. Kita tidak tau ya, karena kata dia (Bobby) sudah ada komunikasi dengan sekretaris, namun kita di partai belum ada pernah diberitahu dan komunikasi apa maksud tujuannya," kata Boydo.

Beranjak dari sikap Bobby yang tidak patuh terhadap perintah DPP PDIP yang memberi waktu 3 hari untuk mengembalikan KTA, PDIP pun mengambil sikap tegas dengan memberhentikan mantun presiden itu.

"Makanya kita dengan tegas keluarkan surat seperti itu supaya jelas saja, bahwa kita tidak mau partai kita dianggap sembarangan karena ada kader yang melanggar AD aut ART partai," ujar Boydo.

Pemberhentian Bobby Nasution sesuai surat DPC PDIP Medan nomor : 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.

Surat yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Medan Hasyim berisikan, Muhammad Bobby Afif Nasution telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan Partai karena mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang diusung oleh partai politik lain.

Baca juga: SUSUL Gibran, Bobby Nasution Gantian Ikut-ikutan Pamit dari PDIP, Akui Beda Pandangan: Secepatnya

"Sehingga saudara Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," tegas pernyataan tersebut seperti yang dilihat Tribun Medan, Selasa (14/11/2023).

Dalam surat itu juga menegaskan hasil klarifikasi terhadap Bobby Afif Nasution selaku Walikota Medan Kader PDI Perjuangan oleh Bidang Kehormatan Partai pada tanggal 06 November 2023 bahwa DPP Partai memberikan waktu 3 hari untuk mengundurkan diri dari keanggotaan PDI Perjuangan serta mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan kepada DPC PDI Perjuangan Kota Medan.

"Sampai batas waktu yang diberikan oleh DPP Partai bahwa Bobby Afif Nasution belum juga menyerahkan surat pengunduran diri dan KTA PDI Perjuangan kepada DPC PDI Perjuangan Kota Medan," tulis petikan surat tersebut.

Bobby Nasution Dilema, Mau Dukung Prabowo-Gibran, tapi Ingat Jasa PDIP: Saya Dulu Bukan Siapa-siapa

Sebelumnya Bobby Nasution mengaku dilema ingin dukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka namun teringat jasa PDIP.

Kepada Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun, Bobby Nasution mencurahkan kegalauannya.

Menantu Presiden Jokowi ini rupanya dilema antara ingin mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, namun engga untuk meninggalkan PDIP.

Baca juga: Pilpres 2024 Makin Sengit, Jokowi Sebut Banyak Drama: Mestinya Pertarungan Ide Bukan Perasaan

Bobby Nasution galau tetep dukung Gibran atau bertahan di PDIP (YouTube)

Bagi Bobby Nasution, PDIP memiliki jasa besar dalam kariernya menjadi Wali Kota Medan.

Alhasil Komarudin Watubun memberi Bobby Nasution waktu tiga hari untuk memikirkan keputusan yang bakal diambilnya.

"Makanya tadi kami sampaikan 'oke kalau begitu kamu tetap harus memilih salah satu, enggak bisa main dua kaki.

Kembali beberapa hari ini silahkan pikir baik-baik, lalu kembalikan KTA partai sebagai pengunduran diri di DPC PDIP Kota Medan," ucap Komarudin saat diwawancarai awak media di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

Dia menyebut, saat pertemuan Bobby mengaku dilema apabila ingin keluar dari PDIP yang notabennya PDIP telah membesarkannya namanya.

"Ya dia kan dilema itu. 'Aduh bagaimanapun itu saya dibesarkan oleh PDIP,' dia cerita semua.

'Saya dulu juga bukan siapa-siapa, tetapi dari partai ini sehingga saya bisa jadi begini.'

Tetapi kan harus ada pilihan, apalagi pemimpin ini harus menentukan pilihan, tidak bisa mau ambil semua kan," tegasnya.

"Tadi ya sudah silakan kau (Bobby) pergi beberapa hari ini, lalu kembalikan KTA PDIP sebagai tanda pengunduran diri dari PDIP," tambahnya.

Komarudin menegaskan, PDIP tak bisa bermain dua kaki.

"Makanya kami minta Bobby klarifikasi ya, karena di PDI Perjuangan enggak bisa orang main dua kaki gitu.

Tapi tadi mas Bobby itu apa ya antara perasaan ya yang sekarang lagi bergejolak antara perasaan dan pikiran dia harus mau ke mana," ucapnya.

"Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan pak Prabowo. Timnya pak Prabowo dalam pemenangan pak Prabowo.

Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDI Perjuangan," tambahnya.

Komarudin menegaskan, sesuai arahan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan harus tegak lurus dan tak bisa bermain dua kaki.

Baca juga: PROFIL Reza Arap dan Arief Muhammad, Masuk TKN Prabowo-Gibran, Dulu Kasir Warnet, Bisnis Banyak

"Saya bilang tidak bisa, kita masa satu rumah, satu rumah ini mau bertarung kita kasih keluarga lain, "eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan" kan gak bisa begitu," ucap Komarudin.

"Apalagi PDI Perjuangan ini aturannya jelas dan selalu diingatkan oleh ibu Ketua Umum kita tidak bisa main dua kaki, satu kaki saja.

Ya, jadi kalau PDI Perjuangan sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maka seluruh kekuatan kita kerahkan untuk memenangkan itu," jelasnya.

(Tribunnews/TribunMedan)

Diolah dari artikel di Tribunnews.com dan Tribun-Medan.com