Dari pemeriksaan itu juga terungkap bahwa pelaku mengaku tengah mempunyai masalah di internal rumah tangganya. Dia baru tiga tahun ini menikah dan dikaruniai 1 anak.
Atas masalah yang dideranya itupula dirinya nekat jalan kaki sejauh 20 kilometer dari rumahnya menuju areal jembatan Semampir.
“Sejak kemarin sore itu jalannya,” kata Cahyo.
Baca juga: Wali Kota di AS Bunuh Diri di depan Polisi, Malu Fotonya Berpakaian Wanita Tersebar: Maafkan Aku
Penanganan di pos
Selama di pos, petugas kemudian meminta AS mandi untuk membersihkan diri sekaligus menenangkan pikirannya.
Petugas juga sudah berupaya menghubungi anggota keluarganya yang ada di Kecamatan Kandat, untuk menjemputnya.
“Tapi karena penjemputannya kami tunggu lama, akhirnya kami sepakat akan mengantarkannya pulang,” pungkasnya.
Adapun kondisi lalu lintas akibat peristiwa itu, kawasan jembatan Semampir atau Jalan Iskandar Muda itu sempat tersendat.
Apalagi situasinya bertepatan dengan momentum jam sibuk berangkat kerja dan berangkat sekolah.
BEJAT Paman dan Sepupu Kompak Rudapaksa Siswi SMP di Medan, Korban Hamil 8 Bulan, Coba Akhiri Hidup
Nasib pilu dirasakan siswi SMP di Medan yang menjadi korban rudapaksa paman dan sepupunya.
Korban mengalami perbuatan bejat tersebut sejak dirinya duduk di bangku SD hingga kini hamil delapan bulan.
Trauma, siswi SMP ini sempat mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
Baca juga: PILU Anak Disabilitas di Palembang Dicabuli Ayah Tiri, Pendamping Curiga, Dia Nonton Kartun Porno
Seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) kelas III, di Kota Medan berinisial AZZ (14) diduga menjadi korban rudapaksa paman dan sepupunya sendiri.
Akibatnya, korban saat ini sedang mengandung delapan bulan.