Berita Kriminal

TEGA Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Khoiri Ternyata Sudah Ditinggal Istri 10 Tahun, Sering Sewa PSK

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fitri tewas dalam kondisi hamil 7 bulan usai dibunuh ayah mertuanya

TRIBUNTRENDS.COM - Sisi lain dari Khoiri, mertua yang tega bunuh menantunya akhirnya terungkap. Sikapnya berubah ternyata sejak sang istri meninggal dunia 10 tahun lalu.

Diketahui Khoiri (52) tega membunuh menantunya Fitria (23) lantaran memaksa ingin berhubungan intim.

Khoiri yang ditolak menjadi gelap mata hingga nekat menggorok Fitri sampai tewas.

Padahal diketahui Fitri tengah mengandung tujuh bulan.

Baca juga: PILU Sueb, Kabar Baik Buat Istri Tak Pernah Sampai, Fitria Tewas Dibunuh Mertua karena Tolak Asusila

(kiri) ilustrasi suami dan istri hamil. (kiri) Satir mertua. M Sueb Wibisono (31) warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur terisak pilu mengetahui istrinya hamil 7 bulan tewas dibunuh ayahnya (Pixabay/SURYA.CO.ID/Galih Lintartika)

Menurut polisi, tingkah Khoiri berubah semenjak istrinya meninggal dunia 10 tahun lalu.

Setelah itu, Nafsu Khoiri yang masih tinggi dilampiaskan dengan sering menyewa PSK.

Fakta Khori sering menyewa PSK diungkap Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz.

Hal ini lantaran nafsu bercinta Khoiri masih tinggi, sedangkan sang istri sudah meninggal 10 tahun lalu.

“Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK.
Ini juga masih dalam pengembangan lebih lanjut. Penyidik akan dalami lebih lanjut,” ucap Hari Aziz, dikutip dari Tribunnews.

Hari Aziz mengatakan, jika motif pembunuhan itu karena korban menolak diajak berhubungan badan.

Saat itu, korban sedang berdua dengan pelaku di rumah mereka, Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan.

Korban sedang istirahat di kamar setelah selesai mandi.

Baca juga: SUDAH Terlambat! Satir Menyesal Bunuh Menantunya yang Hamil 7 Bulan, Akui Tak Bisa Tahan Nafsu

Pelaku Khoiri lalu menghampiri korban dan berusaha merudapaksa korban.

Khoiri pun akhinrya mengakui jika dirinya hendak merudapaksa sang menantu yang sedang hamil tersebut.

Namun korban, Fitria melawan hingga membuat Khoiri marah dan melukai leher korban.

Halaman
1234