Saya hanya ingin bertanya kepada orang tua yang mempunyai anak hiper seperti ini.

“Bagaimana cara penanganan dan pengobatannya yang terbaik.

Sebagai seorang ibu, saya ingin yang terbaik dan ingin anak-anak saya bersekolah seperti biasa,” ujarnya di laman TikTok.

Lebih lanjut, wanita asal Kuantan di Pahang ini mengaku sedih saat putranya tidak bisa bersekolah seperti anak-anak seusianya.

Padahal, kata dia, perlu mendapat surat keterangan dari dokter terkait perilaku anaknya yang disebut 'tidak normal' itu.

Baca juga: Ngaku Dibully, Keseharian R Murid yang Bakar Sekolah Terkuak, Kepsek : Tidak Nakal Tapi Sering Caper

“Sekarang susah, anak-anak tidak bisa sekolah harus dapat surat dokter.

Temui terapis, biaya RM150 (Rp 500 ribu) per jam.

“Dia baru saja berhenti sekolah, menjalani terapi Sabtu lalu.

Terapis meminta kami datang lagi karena kami masih belum mengetahui penyebab masalah anak tersebut.

“Saya mau ke klinik pemerintah, di Kuantan tidak ada. Pada pertemuan kedua akan diberikan surat rujukan menemui dokter spesialis,” ujarnya.

Wanita itu menambahkan, betapapun anehnya dia dengan situasi yang terjadi di sekolah putra sulungnya.

Apa pun yang terjadi, hanya satu guru yang sering mengeluhkan perilaku putranya yang berusia delapan tahun.

“Takutnya anak itu memang bermasalah, tapi di sekolah KAFA (kelas agama dan fardu ain) dia baik-baik saja.

Sekolah nasional yang bermasalah dengan gurunya adalah satu-satunya.

“Karena kalau ketemu guru IPA atau matematika, semua bilang dia oke dan cepat paham.