Berita Kriminal

KEJAM Ayah di Gresik Bunuh Anak, Kini Minta Dihukum Mati ke Hakim, 'Anda Tidak Gila Kan?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembunuhan. M Qo'dad Afa'lul alias Afan (29), terdakwa pembunuhan anak kandung sendiri di Kecamatan Menganti, Gresik, meminta majelis hakim untuk dihukum mati

Adik korban yang kedua berinisial SN telah rampung menuntaskan SMA, dan sedang menempuh kuliah di kampus swasta Surabaya.

Sedangkan, adik korban yang ketiga berinisial NA, masih sekolah dasar (SD).

Sebelum menikah pada Mei 2023, sosok Fitria dikenal sebagai gadis yang pendiam, menurut perkataan orangtua dan rajin membantu membereskan pekerjaan di rumah.

Termasuk juga membantu orangtua melayani pembeli air mineral kemasan gelas, botol dan galon yang biasa dipajang di area teras rumah.

Selain itu, Fitria juga memiliki kemampuan mumpuni untuk mengolah makanan.

Sehingga sang ibu yang merupakan kepala sekolah swasta di Gubeng, itu masih sibuk dengan urusan pekerjaan kantor, ia yang mengambil alih urusan masak memasak di dapur.

"Pendiam. Gak neko neko. Kalau soal makan dia pilih pilih, karena dia bisa masak sendiri. Kalau di rumah sebelum nikah dia masakkan kami," ujar Nurul Afini.

Apalagi perihal urusan asmara. Nurul Afini mengungkapkan, anaknya itu tak pernah aneh-aneh dalam menjalin hubungan asmara dengan seorang cowok.

Benar, selama ini, sang anak tidak pernah berpacaran dengan siapapun. Namun, bukan berarti tak ada yang menaksir cantiknya paras dan keanggunan perilaku sang anak.

Menurutnya selama kurun waktu dua tahun lalu, ada dua lelaki yang mendekati sang anak.

Nurul tak melarang sang anak pacaran akan tetapi ia agak selektif.

Terutama dalam hal pemilihan metode berpacaran. Ia tak berkenan sang anak keluar bersama cowok yang baru dikenal dan berpacaran di tempat-tempat yang mustahil dijangkau pengawasan.

Nurul, meminta anaknya menyuruh gebetannya untuk berpacaran dengan cara bertamu dan ngobrol di dalam rumah.

Hingga akhirnya untuk mengenalkan dengan sosok laki-laki yang akhirnya benar-benar berhasil menjadi suami dari anak sulungnya yakni Sueb.

"Kalau pacaran, saya suruh datang ke rumah. Ada 2 orang yang suka anak saya, saya suruh datang ke rumah. Jadi dia ini menurut. Nah dia ini saya jodohkan. Yang menjodohkan adik saya (paman korban)," jelasnya.

Sebelumnya, peristiwa itu ditemukan pertama kali oleh suami korban, Sueb sepulang kerja. Ia menemukan korban dalam kondisi tergeletak di kamarnya dengan tubuh berlumuran darah.

"Suami korban saat itu baru pulang kerja, dan melihat rumahnya terkunci. Ia mengintip rumahnya dan melihat istrinya berlumuran darah," ungkap Polsek Purwodadi, AKP Pujianto melalui telepon, Rabu (1/11/2023). Dikutip Kompas.com

Sueb memaksa masuk rumah, lalu pelaku yang sedang duduk langsung lari ke luar rumah.

"Pelaku lari ke rumah tetangganya bernama saudara Baru, untuk mengamankan diri dan bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," jelasnya.

Suami korban berteriak histeris melihat kondisi korban hingga mengundang perhatian warga.

Akhirnya para tetangga mendatangi rumah korban. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Purwodadi oleh warga. Namun namun nyawa korban tidak tertolong saat dalam perjalanan.

Baca juga: Tolong Pak Ibu di Pasuruan Minta Keadilan, Histeris Lihat Anaknya Dibunuh Mertua: Ya Allah Nak

Pengakuan Sueb Sang Suami

Muhammad Sueb, suami yang istrinya hamil 7 bulan dibunuh ayah kandungnya sendiri akhirnya buka suara terkait kasus pembunuhan tersebut.

Seperti diketahui, mertua Khoiri atau Satir (53) tega membunuh menantu yang tengah hamil 7 bulan di di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Pembunuhan ini awal mula diketahui oleh suami korban, Sueb yang teriak histeris saat interview kerja melihat istri sudah bersimbah darah.

Fitria Almuniroh Hafidloh Diana dibunuh mertua menggunakan senjata tajam (sajam). Itu setelah ada luka di area leher korban yang sedang hamil 7 bulan tersebut.

Pelaku tega membunuh menantu dengan cara menggorok leher korban menggunakan pisau dapur.

Korban bernama Fitria Almuniroh (23), sedangkan pelaku bernama Khoiri alias Satir (53).

Menurut keterangan Sueb, suami korban, kepada polisi menyebutkan tidak masuk akal jika motif ayahnya tega menghabisi nyawa istri karena kelaparan.

Menurut Sueb, istrinya sangat peduli kepada ayahnya dan selalu dibuatkan makanan.

"Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan," ujar Kapolsek, dikutip TribunSumsel dari TribunJakarta.com, Kamis (2/11/2023).

Terungkap fakta baru pemicu dibalik mertua yang tega membunuh menantu tengah hamil 7 bulan di Pasuruan. (Kompas.com)

Sementara kepada Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Achad Doni Medianto, Sueb bercerita keseharian ayahnya yang memang tidak bekerja dan hanya di rumah saja.

"Dari keterangan anak atau suami korban memang keseharian orangtuanya (pelaku) tidak bekerja, tapi tidak menunjukan perubahan gejala tertentu,"

"Normal seperti kegiatan sehari-hari," kata Achmad Doni dikutip dari tvOneNews, Kamis (2/11/2023).

Lebih lanjut dijelaskan Sueb, istri dan ayahnya tidak pernah terlibat cekcok sebelumnya.

Rumah yang ditempat Sueb dan istrinya merupakan rumah dari pelaku.

"Betul ini rumah mertuanya," kata Achmad Doni.

(Kompas.com, TribunSumsel.com/ Laily Fajrianty)

Diolah dari artikel Kompas.com dan TribunSumsel.com.