"Dan pertemuan tersebut menjawab kritikan publik kepada dirinya. Pertemuan tersebut juga ingin menegaskan kembali bahwa capres - cawapres dia dukung semuanya, dia di tengah. Pesannya itu yang saya baca," ujar dia.
Dipertanyakan PDIP
Politikus PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus mempertanyakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang tiga calon presiden (capres) untuk makan siang bareng di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Deddy mengatakan makan bareng antara Presiden dengan para kontestan Pilpres 2024 memang hal yang wajar.
"Ya kalau makan siang wajar yah, biasa adat kira orang Timur tuh suka makan siang yah," kata Deddy saat ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Menteng, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Namun, Deddy mempertanyakan konteks pertemuan tersebut dilakukan. Sebab, dia menilai pertemuan itu harusnya dilakukan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Putusan MK yang dimaksud adalah terkait lolosnya putra sulung Presiden Jokowi menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Baca juga: Ingat Neno Warisman? Dulu Kritik Jokowi & Teriak 2019 Ganti Presiden, Kini Dukung Prabowo-Gibran
"Konteksnya apa sebenarnya menjadi tanda tanya pada kita. Harusnya makan siang itu dilakukan sebelum gaduh soal MK dan sebagainya," ujarnya.
Menurutnya, tak cukup bila bila pertemuan antara Presiden Jokowi dengan tiga capres tersebut digelar sebagai upaya mendinginkan suasana.
"Kalau sekarang kan cenderung orang melihat bahwa itu upaya mendinginkan suasana dan saya kira enggak cukup lah cuma makan siang, lalu menganulir semua keresahan dan kemarahan publik," ucap Deddy.
Adapun tiga capres, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto makan siang bareng Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan tiga capres tersebut tampak mengenakan batik lengan panjang. (Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews